TopCareerID

Harley-Davidson Luncurkan Sepeda Motor Listrik LiveWire

Topcareer.id – Harley-Davidson pada hari Senin (10/5) meluncurkan merek sepeda motor listrik LiveWire.

Ini merupakan upaya terbaru perusahaan untuk meningkatkan penjualan di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat.

Sebelumnya Harley-Davidson pernah meluncurkan sepeda motor listrik pertamanya pada 2019. Kini divisi LiveWire jadwalnya akan launching pada Juli 2021.

Perusahaan telah mengatakan pada bulan Februari akan membuat divisi terpisah yang berfokus pada kendaraan listrik.

Hal ini bertujuan untuk menarik para generasi berikutnya dari pengendara yang lebih muda dan lebih sadar lingkungan.

“Kami mengambil kesempatan untuk memimpin dan menentukan pasar di EV,” kata Chief Executive Officer Harley-Davidson, Jochen Zeitz.

“LiveWire juga berencana untuk berinovasi dan mengembangkan teknologi yang akan ada penerapannya pada sepeda motor listrik Harley-Davidson di masa depan.” Tambahnya.

Menyusul kebangkitan Tesla dari Elon Musk, beberapa perusahaan pembuat mobil dan non-pembuat mobil telah ikut serta dalam produksi kendaraan listrik.

Baca juga: Dorong Teknologi Hijau, Pemerintah Pacu Kendaraan Listrik

Sebelumnya pada Februari, perusahaan telekomunikasi Huawei merencanakan peluncuran merek kendaraan listriknya sendiri. Huawei juga akan meluncurkan beberapa model tahun ini.

Mereka sedang dalam pembicaraan dengan Changan Automobile dan pembuat mobil lainnya untuk menggunakan pabrik mobil mereka dalam membuat kendaraan listrik.

Perusahaan telekomunikasi asal China itu juga sedang berdiskusi dengan BluePark New Energy Technology dari BAIC Group yang mendapat dukungan dari Beijing untuk memproduksi EV-nya, menurut yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut.

Rencana tersebut menandai potensi besar bagi Huawei setelah hampir dua tahun sanksi AS telah memotong aksesnya ke rantai pasokan utama.

Hal itu telah memaksa perusahaan Huawei untuk menjual sebagian dari bisnis ponsel cerdasnya demi menjaga merek tetap hidup.

Huawei pernah masuk dalam daftar hitam perdagangan oleh administrasi Trump karena masalah keamanan nasional.

Banyak eksekutif industri melihat sedikit peluang yang menghalangi penjualan miliaran dolar teknologi dan chip AS kepada perusahaan China.**(RW)

Exit mobile version