Topcareer.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pihaknya telah membuat sejumlah langkah antisipasi atas potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Mulai dari ketersediaan ruang perawatan, tenaga kesehatan, hingga obat-obatan.
“Total tempat tidur tersedia, isolasi untuk pasien Covid-19 sekarang secara nasional ada 70 ribu, keterisiannya sampai sekarang 20 ribu, jadi masih ada buffer/cadangan sebanyak 50 ribu atau 250 persen dari keterisian tempat tidur isolasi,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (17/5/2021).
Sementara untuk tempat tidur intensive care unit (ICU), papar Menkes, dari total kapasitas 7.500 yang dialokasikan, baru terisi sebanyak 2.500 tempat tidur sehingga masih tersedia sekitar 200 persen dari keterisian saat ini.
“Mudah-mudahan pasca liburan panjang Lebaran kenaikannya tidak akan setinggi itu sehingga cadangan ruangan tempat tidur, baik tempat tidur isolasi maupun ICU yang ada tidak usah sampai penuh,” ujarnya.
Lebih lanjut Menkes memaparkan, pihaknya juga terus memastikan ketersediaan obat-obatan serta tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan.
“Kita persiapkan rumah sakitnya, tempat tidurnya, dokternya, obat-obatannya, mudah-mudahan cukup untuk bisa menampung kalau pun ada kenaikan dari kasus konfirmasi pasca liburan Lebaran. (Namun) kita berdoa mudah-mudahan (lonjakan) itu tidak terjadi,” ucap Menkes.
Baca juga: Tak Sampai Setengah Juta, Ini Harga Vaksin Sinopharm Yang Sebenarnya
Secara umum, perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali. Tingkat Kasus Aktif 5,2% (lebih rendah dari Global 11,09%), tingkat kesembuhan 92,0% (lebih baik dari Global 86,83%), namun tingkat kematian 2,8% (masih lebih tinggi dari Global 2,07%).
Kasus aktif nasional, konsisten mengalami penurunan sebesar 48,6% dari puncak kasus (pada 5 Februari 2021). Penurunan kasus aktif sebesar -7.595 dalam 1 minggu terakhir, sehingga per 16 Mei 2021, jumlah Kasus Aktif sudah berhasil turun menjadi 90.800 kasus.
Untuk ketersediaan Tempat Tidur di Rumah Sakit, data BOR (Bed Occupancy Ratio) nasional menunjukkan berada di level yang aman dan cukup rendah, yaitu sebesar 29%.
Kenaikan tren kasus aktif di sejumlah provinsi di Sumatera menyebabkan BOR di seluruh provinsi di Sumatera (kecuali Bengkulu) lebih tinggi dibandingkan BOR Nasional: Sumatera Utara (57%), Riau (52%), Kep. Riau (49%), Sumatera Barat (49%), Sumatera Selatan (47%), Kep.Bangka Belitung (45%), Jambi (43%), Lampung (38%), Aceh (34%).
Untuk antisipasi arus balik mobilitas masyarakat pasca libur lebaran, perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.
Berdasarkan monitoring dan hasil survei Kemenhub, potensi lonjakan arus balik terjadi pada H+2 (16 Mei) dan H+7 (21 Mei), terutama untuk moda transportasi darat.
Pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan, untuk antisipasi peningkatan kasus pasca libur panjang lebaran, dengan memberlakukan kebijakan: (1) Random-Test untuk perjalanan dari beberapa Provinsi di Jawa yang menuju Jakarta, dan (2) Mandatory-Check untuk perjalanan dari Sumatera menuju ke Jawa dan Jakarta.