Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Bahaya Sisi Gelap Produktivitas, dan Cara Atasinya

Ilustrasi mana yang harus dilakukan saat kita benci pekerjaan, berhenti atau bertahan?Ilustrasi mana yang harus dilakukan saat kita benci pekerjaan, berhenti atau bertahan? (Sumber gambar: bujanoci.net)

Topcareer.id – Banyak orang suka dan berusaha mengisi hari mereka dengan produktivitas untuk menyelesaikan banyak tugas profesional.

Sebagai seorang manajer, kamu pasti senang melihat tim yang menjalankan tugas dengan produktivitas tinggi sehingga proyek bisa tetap pada jalurnya.

Kita hidup dalam sebuah sistem di mana kita wajib untuk selalu meningkatkan produktivitas demi penyelesaian tugas yang cepat.

Banyak strategi manajemen waktu dilakukan untuk menambah fokus. Namun persaingan produktivitas sebetulnya bukanlah harapan dari segalanya.

Dalam buku terlaris Timothy Ferriss The 4-Hour Work Week, dia menanyakan dua pertanyaan yang sangat penting:

“Apakah saya menciptakan hal-hal untuk dilakukan demi menghindari yang penting? Apakah saya produktif atau hanya aktif?”

Sudah waktunya kamu menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini sebagaimana mestinya. Bukan untuk meningkatkan hasil jangka pendek.

Tetapi untuk meningkatkan nilai jangka panjang dari apa yang kamu lakukan. Produktivitas untuk kepentingannya sendiri tidaklah berharga.

Kehilangan faktor manusia
Dalam upaya mengatasi beban kerja, sangat jarang ada perusahaan yang mau memperhatikan hubungan antarmanusia karyawannya.

Agar pekerjaan selesai lebih cepat, perusahaan akan menekankan bahwa meluangkan waktu untuk makan siang dengan seorang kolega itu tidak produktif.

Mengobrol dengan teman-teman di kantor pun perusahaan akan mengecapnya sebagai tindakan karyawan yang membuang-buang waktu.

Padahal percakapan kecil ini bisa mempererat jalinan ikatan antar manusia dan kolega atau rekan kerja juga bisa memberi informasi berharga.

Bisa memperluas wawasan dan juga memungkinkan untuk mendapat pelajaran dari orang lain. Mereka juga menguntungkan secara psikologis yang lebih dalam.

Dalam banyak kasus, profesional yang berorientasi pada produktivitas proyek begitu sibuk dengan penyelesaian tugas sehingga mereka melupakan pentingnya membangun hubungan.

Mereka tidak meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan terlibat dalam percakapan empat mata dengan siapapun.

Dan ketika seseorang muncul di meja mereka untuk meminta nasihat, mereka terus fokus menulis email dan hanya melihat anggotanya sekilas

Ini adalah sisi gelap produktivitas. Ini adalah saat kamu menjadi bagus dalam penyelesaian tugas namun mengorbankan pembangunan hubungan antar manusia.

Sisi gelap produktivitas berarti bahwa kamu mengalami peningkatan produktivitas jangka pendek, yang bisa menjadi sangat adiktif.

Baca juga: Kurangi Rapat, Nasihat Elon Musk untuk Tingkatkan Produktivitas

Untuk memastikan bahwa pendekatan kamu terhadap produktivitas seimbang dan kamu tidak menjadi terlalu transaksional, gunakan tips berikut:

  • Ambil langkah mundur dan nilai apakah pendekatan manajemen waktu membantumu memperoleh hasil dalam jangka panjang dan juga jangka pendek.
  • Periksa daftar tugas kamu dan pastikan hubungan itu membangun aktivitas dan interaksi dengan fitur pengguna akhir di dalamnya.
  • Luangkan waktu untuk membangun tim dan memelihara hubungan dengan klien dan pemangku kepentingan.
  • Berhati-hati untuk tidak membuat keputusan spontan saat kamu berada di bawah tekanan waktu.
  • Jangan melewatkan detail penting yang nantinya dapat kembali dan mengganggumu.

Saat seseorang masuk ke kantor kamu untuk meminta nasihat, beri mereka perhatian penuh.

Menjadi produktif adalah atribut yang hebat. Namun, berhati-hatilah dengan sisi gelapnya. Jangan lupa untuk angkat kepala dan melihat apa yang ada di sekitar kamu.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply