Topcareer.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pasokan vaksin Covid-19 tiba dalam jumlah cukup banyak di Tanah Air pada bulan Mei ini dan Juni mendatang. Oleh karena itu, pemerintah akan kembali mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat.
“Sesudah kita agak mengurangi laju vaksinasi karena kurangnya jumlah vaksin di akhir April dan juga masuk bulan Ramadan dan Lebaran, ini saatnya kita menggenjot kembali vaksinasi,” kata Menkes dalam keterangan persnya, Senin (17/5/2021).
Menkes meminta agar cakupan vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) juga terus ditingkatkan karena kelompok ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi jika terpapar COVID-19.
“Tolong pastikan vaksinasinya ditingkatkan lagi, diperbanyak lagi terutama untuk para lansia karena merekalah yang paling rentan, kemungkinan masuk rumah sakitnya tinggi, dan wafatnya tinggi,” ujarnya.
Budi menambahkan, daerah seperti DI Yogyakarta mengalami kenaikan fatality rate karena masih banyak lansia yang belum divaksinasi.
“Lansia yang paling banyak divaksin adalah DKI Jakarta dan Bali, dan itu mudah-mudahan bisa mengurangi jumlah orang yang masuk rumah sakit dan wafat,” imbuhnya.
Baca juga: Mau Pelesiran Tanggal 18-24 Mei 2021? Perhatikan Hal Ini
Menteri Budi Gunadi Sadikin juga meminta kepada seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota serta stakeholder terkait untuk aktif melakukan upaya penanganan COVID-19 terutama pesca libur lebaran 2021.
Hal ini mengingat saat hari libur ada kecenderungan peningkatan interaksi dan mobilitas masyarakat, sehingga dikhawatirkan akan memicu peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi.
“Imbauan kami terutama untuk terus menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker. Untuk teman-teman kepala daerah, dinas kesehatan, pangdam, dan kapolda untuk terus memastikan tracingnya ditingkatkan, dan orang yang ditrace positif harus segera dilakukan testing,” kata Menkes.
Diungkapkan Menkes, penguatan upaya 3T adalah bagian penting dari penemuan kasus secara cepat agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.
Terlebih, 3 varian COVID-19 telah ditemukan dan tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Varian baru ini diduga jauh lebih mudah dan cepat menyebar dibandingkan varian yang sebelumnya.