TopCareerID

Mahasiswa RI Juarai Kompetisi Internasional Inovasi Kendaraan Hemat Energi

4 tim mahasiswa Indonesia juarai Kompetisi Internasional.

4 tim mahasiswa Indonesia juarai Kompetisi Internasional. (dok. Kemdikbudristek)

Topcareer.id – Melalui Kompetisi Internasional Inovasi Kendaraan Hemat Energi, empat tim asal Indonesia dinobatkan sebagai juara I dan II pada Shell Eco-Marathon (SEM) Off-Track 2021. Mereka berkompetisi dengan 64 tim dari 12 negara yang mendaftar di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi capaian para anak bangsa dan berharap prestasi ini menjadi pendorong kuat bagi anak muda lainnya untuk mengembangkan semangat berinovasi.

“Pemerintah berharap anak-anak muda Indonesia terus memunculkan dan mengembangkan berbagai inovasi di Indonesia, terutama dalam memecahkan permasalahan energi dan lingkungan serta membangun bangsa,” kata Mendikbudristek dalam siaran persnya, dikutip Topcareer.id Kamis (20/5/2021).

Empat tim mahasiswa Indonesia yang dinobatkan sebagai juara I dan II antara lain tim Garuda dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menjadi Juara I pada kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept.

Lalu tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang menjadi Juara I pada kategori Data & Telemetry Award.

Selanjutnya, pada posisi runner-up atau juara ke II berhasil diraih oleh tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada kategori Data & Telemetry Award serta tim Arjuna dari Universitas Indonesia (UI) pada kategori Safety Award.

Manajem tim Garuda UNY, Ahmad Yoga menyampaikan timnya bisa menjadi juara karena dinilai berhasil menunjukkan pengembangan produk yang konstruktif serta menghasilkan pengurangan berat tanpa mengurangi performa kendaraan.

“Ini merupakan bekal berharga kami untuk melangkah ke depan, mengobarkan semangat tim untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi di kompetisi yang akan datang,” ujar Ahmad Yoga.

Baca juga: Menimbang Berat Badan Bakal Jadi Syarat Penerbangan Di AS

Sementara itu, Ketua Divisi Data & Telemetri tim Sapuangin ITS, Gilang Samudra mengatakan timnya bisa menjadi Juara karena dinilai sukses menggunakan data telemetri, yaitu teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem, dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendara.

Selain itu, tim Sapuangin juga mencetak sejarah sebagai tim yang pertama kali menjuarai kategori terbaru ini di dunia.

“Kami bangga dengan pencapaian juara pertama di kategori ini, dan tidak menyangka akan menjuarai kategori Data & Telemetry Award, karena sempat mengalami kesusahan di awal perlombaan karena tidak terlalu mengetahui detail spesifikasi sistem telemetri yang digunakan,” ujar Gilang Samudra.

SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka terkait efisiensi energi dan memiliki sejarah panjang sejak awal dilaksanakan di Prancis pada tahun 1985.

Partisipasi Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini telah memasuki usia yang ke-11 sejak pertama kali SEM diadakan di Asia pada tahun 2010.

Secara global, ada total 154 tim dari 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir, dengan 27 tim dari Indonesia. Para juara pertama dari setiap kategori berhak mendapatkan hadiah uang sebesar 1.500 dolar Amerika Serikat dan runner-up sebesar 750 dolar Amerika Serikat.

Exit mobile version