Topcareer.id – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) meninjau laporan bahwa remaja dan dewasa muda mengalami miokarditis atau masalah jantung setelah vaksinasi.
Namun badan tersebut belum menentukan apakah memang vaksin COVID-19 yang menyebabkan masalah jantung tersebut.
Laporan memang tidak terlalu mendetail, hanya mengatakan bahwa ada “relatif sedikit” kasus miokarditis dan mungkin sama sekali tidak terkait vaksinasi.
Kondisi miokarditis adalah masalah peradangan pada otot jantung, dan dapat terjadi setelah infeksi tertentu.
Peninjauan laporan oleh CDC masih dalam tahap awal, dan badan tersebut masih belum menentukan apakah ada bukti bahwa vaksin-lah penyebabnya.
CDC telah memasang beberapa panduan di situs webnya untuk dokter agar waspada terhadap gejala jantung yang tidak biasa pada anak muda setelah mereka menerima vaksinasi.
“Ini mungkin kebetulan beberapa orang mengembangkan miokarditis setelah vaksinasi,” kata Dr. Celine Gounder, spesialis penyakit menular di Bellevue Hospital Center.
“Hal seperti itu lebih mungkin terjadi secara kebetulan, karena begitu banyak orang yang menerima vaksin sekarang,” jelasnya.
Kasus tersebut terjadi terutama pada remaja dan dewasa muda sekitar empat hari setelah dosis kedua dari salah satu vaksin mRNA.
Vaksin mRNA nya yakni Moderna dan Pfizer-BioNTech. Kasus ini juga lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Baca juga: 5 Aktivitas Untuk Jaga Jantung Sehat
“Sebagian besar kasus tampaknya ringan, dan tindak lanjut kasus sedang berlangsung,” kata para pengamat keamanan vaksin.
CDC juga masih sangat merekomendasikan vaksin COVID-19 untuk orang muda berusia 12 tahun ke atas.
“Kami berharap dapat melihat lebih banyak data tentang kasus-kasus ini, sehingga kami dapat lebih memahami apakah itu terkait dengan vaksin atau kebetulan,” kata Dr. Yvonne Maldonado, ketua Komite Penyakit Menular Akademi Amerika.
“Sementara itu, penting bagi dokter anak dan dokter lain untuk melaporkan segala masalah kesehatan yang muncul setelah vaksinasi.”
Para ahli menekankan bahwa efek samping yang berpotensi langka dari miokarditis masih kecil daripada dengan potensi risiko COVID-19.
Sindrom persisten yang terkenal sebagai “Long Covid” justru dapat menyebabkan miokarditis.
Dr. Liam Yore, mantan presiden American College of Emergency Physicians baru-baru ini melihat seorang remaja dengan miokarditis setelah vaksinasi.
Namun, Dr. Yore mengatakan dia telah melihat hasil yang lebih buruk pada anak-anak dengan COVID-19.**(Feb)