TopCareerID

7 Cara Urus Email supaya Sehat Mental (Bagian 2)

Mengecek Email Dok/Goblin.Inc

Mengecek Email Dok/Goblin.Inc

Topcareer.id – Ketika kamu tetap menjawab email setelah jam kerja, itu tentu akan membuatmu kelelahan. Jika kamu selalu merasa kewalahan dengan kotak masuk (inbox) emailmu, kamu tidak sendirian.

Tapi, sebenarnya ada kebiasaan mengirim email yang dapat diterapkan untuk tetap produktif sambil menjaga kesehatan mental.

Melansir Ladders, Julien Brault, CEO aplikasi fintech Hardbacon membagikan kiat terbaiknya agar kamu bisa mengambil kebiasan baru terkait email.

4. Jaga agar email tetap pendek dan ringkas

“Terkadang, yang dibutuhkan dari dirimu hanyalah ‘ya’ atau ‘tidak’, atau beberapa poin penting. Kamu tidak perlu menulis novel untuk menyelesaikan setiap masalah,” kata Brault.

Dan jangan terlalu khawatir tentang risiko terlihat kasar. Jika balasan singkat cukup baik untuk eksekutif yang sibuk, mereka juga akan bekerja untukmu. Plus, itu akan membuat hidup ‘perpesananmu’ lebih mudah juga.

5. Jangan bertujuan untuk membalas setiap pesan

“Tidak apa-apa untuk tidak menjawab email jika kamu merasa tidak ada yang perlu ditambahkan,” kata Brault.
Sebelum berusaha mengejar setiap utas grup, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar memiliki sesuatu yang relevan untuk dikatakan dalam percakapan.

Baca juga: Alami Tanda-Tanda Ini, Segera Istirahat Kerja Dulu

6. Angkat telepon saat dibutuhkan

Ada kalanya panggilan telepon lama sebenarnya lebih sederhana daripada bolak-balik dalam email. Meskipun kamu tentu tidak ingin membuat jadwalmu padat dengan panggilan telepon yang dapat diselesaikan melalui pesan singkat, ada waktu dan tempat untuk percakapan telepon.

“Jangan takut mengangkat telepon untuk menyelesaikan masalah dengan panggilan lama yang bagus. Untuk masalah kompleks atau apapun yang membutuhkan kebijaksanaan, panggilan telepon seringkali jauh lebih efisien daripada email,” menurut Brault.

7. Singkirkan mentalitas “kotak masuk nol”

Ingin mengelola emailmu dengan mental sehat? Lupakan seluruh konsep “kotak masuk nol.” Brault menyebutnya sebagai “pendekatan yang ketat untuk manajemen email dengan tujuan menjaga kotak masuk tetap kosong,” tetapi meskipun ketat, itu tidak selalu diperlukan.

“Tidak hanya memberi banyak tekanan padamu untuk berurusan dengan email terlepas dari tujuan bisnismu yang sebenarnya, ini juga mendorongmu untuk menghapus email.

Saya menyukai gagasan bahwa saya selalu dapat menggunakan bilah pencarian dan menemukan email lama yang mungkin berisi informasi berguna di masa mendatang kapan pun saya perlu,” katanya.**(Feb)

Exit mobile version