Topcareer.id – Susu memang dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan untuk tubuh, mulai dari yang usia muda hingga yang sudah tua. Namun, berlebihan dalam minum susu ternyata juga ada efek negatifnya.
Melansir dari laman Healthline, berikut efek negatif jika konsumsi susu berlebih.
1. Jerawat
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa remaja dengan jerawat minum susu rendah lemak atau susu skim dalam jumlah yang lebih tinggi. Susu juga dapat memicu jerawat dewasa.
Studi lain telah menghubungkan jerawat dengan skim dan susu rendah lemak. Ini mungkin karena pengaruh susu pada hormon tertentu, termasuk insulin dan faktor pertumbuhan seperti insulin-1. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan diet-jerawat.
2. Kondisi kulit lainnya
Beberapa makanan dapat memperburuk eksim, termasuk susu dan produk susu, menurut tinjauan klinis. Namun, sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa wanita hamil dan menyusui yang menambahkan probiotik ke dalam makanan mereka mengurangi risiko eksim dan reaksi alergi terkait makanan lainnya pada anak mereka.
Susu juga bisa menjadi makanan pemicu bagi beberapa orang dewasa dengan rosacea. Di sisi lain, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa susu sebenarnya memiliki efek positif pada rosacea.
3. Alergi
Hingga 5 persen anak-anak memiliki alergi susu, perkiraan beberapa ahli. Ini dapat menyebabkan reaksi kulit, seperti eksim, dan gejala usus, seperti: sakit perut, sembelit, diare, serta reaksi serius lainnya termasuk:
- Anafilaksis
- Mengi
- Sulit bernapas
- Tinja berdarah
Anak-anak dapat tumbuh dari alergi susu. Orang dewasa juga dapat mengembangkan alergi susu.
Baca juga: 7 Waktu Terbaik Untuk Minum Air Mineral
4. Patah tulang
Minum tiga gelas atau lebih susu sehari dapat meningkatkan risiko patah tulang pada wanita. Penelitian menemukan bahwa ini mungkin karena gula yang disebut D-galaktosa dalam susu. Namun, penelitian tersebut menjelaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum rekomendasi diet dibuat.
Studi lain menunjukkan bahwa patah tulang pada orang dewasa yang lebih tua karena osteoporosis paling tinggi di daerah yang mengonsumsi lebih banyak susu, protein hewani, dan kalsium.
5. Kanker
Kelebihan kalsium dari susu dan makanan lain dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Gula susu mungkin terkait dengan risiko kanker ovarium yang sedikit lebih tinggi.
6. Intoleransi laktosa
Susu sapi memiliki jumlah laktosa yang lebih tinggi daripada susu dari hewan lain. Sebuah tinjauan tahun 2015 memperkirakan 65 hingga 70 persen populasi dunia memiliki beberapa bentuk intoleransi laktosa. Kebanyakan orang dengan kondisi ini dapat dengan aman menambahkan sejumlah kecil produk susu ke dalam makanan mereka.**(Feb)