Topcareer.id – Indonesia kini bertujuan untuk hanya menjual mobil dan sepeda motor bertenaga listrik pada tahun 2050.
Menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, tujuannya tak lain karena Indonesia merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang tengah berjuang untuk mengurangi emisi karbon.
“Semua sepeda motor yang dijual mulai 2040 akan bertenaga listrik, sedangkan semua mobil baru yang dijual mulai 2050 adalah kendaraan listrik (EV),” kata Arifin Tasrif.
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia menjual rata-rata 6,5 juta sepeda motor per tahun dan 1 juta mobil.
Negara ini memiliki lebih dari 15 juta mobil dan 112 juta sepeda motor di jalan pada tahun 2019 saja.
Data tersebut berdasarkan laporan dari Asosiasi Industri Otomotif Indonesia.
Indonesia telah bergulat dengan polusi udara yang mencekik di setiap daerah perkotaannya.
Ibu kota Jakarta yang selalu macet secara konsisten menempati peringkat atas di antara kota-kota paling tercemar di Asia Tenggara.
Baca juga: Hingga 2030, Kebutuhan Mobil Listrik Operasional Pemerintah 132 Ribu Unit
Langkah menuju EV juga mendukung rencana ambisius Indonesia untuk menjadi pusat produksi global.
Karena itu Indonesia meningkatkan pemrosesan pasokan bijih nikel laterit yang kaya untuk digunakan dalam baterai lithium.
Raksasa ride-hailing Indonesia, Gojek, pada bulan April mengatakan bahwa perusahaan akan menjadikan setiap mobil dan sepeda motor di platformnya sebagai EV pada tahun 2030.
Jakarta juga mengumumkan target tahun 2021 untuk menjadikan Indonesia netral karbon, termasuk rencana untuk menghentikan semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2056.**(Feb)