Topcareer.id – Penjualan di brand fashion mewah Prancis Chanel diperkirakan tumbuh dua digit tahun ini dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala keuangan grup itu pada Selasa (15/6) setelah krisis virus corona menghantam pendapatan Chanel pada 2020.
Penjualan di label fashion, yang dikenal dengan setelan tweed, tas quilted dan parfum No. 5, tahun lalu mencapai USD 10,1 miliar.
Penurunan 18% pada nilai tukar konstan yang lebih curam terlihat di beberapa pesaing. Pendapatan di Louis Vuitton turun 16% pada tahun 2020, sementara di Hermes turun 6%.
“Saat kami berbicara, kami tumbuh dua digit dibandingkan 2019 sepanjang tahun ini dan kami tidak melihat alasan untuk tren ini berubah,” kepala keuangan Chanel Philippe Blondiaux mengatakan kepada Reuters.
Ia juga menambahkan bahwa China dan Amerika Serikat khususnya mendorong rebound.
“Kami melampaui apa yang disebut beberapa orang sebagai pembelian balas dendam, kami percaya ini adalah momentum yang dalam dan bertahan lama, yang mungkin tidak berlaku untuk semua pemain di industri mewah tetapi itu benar untuk merek besar yang terus berinvestasi seperti yang kami lakukan,” jelas Blondiaux.**(Feb)
