TopCareerID

FedEx akan Uji Pengiriman Paket dengan Self Driving Nuro

Topcareer.id – FedEx Corp dan perusahaan startup robotik Nuro pada hari Selasa (15/6) mengumumkan perjanjian panjang untuk menguji kendaraan self driving di jaringan perusahaan pengiriman paket.

Program self driving ini akan dimulai dengan program percontohan di Houston, AS.

Kemitraan ini datang ketika perusahaan logistik berlomba untuk mengurangi biaya pengiriman jarak jauh, yang melonjak selama pandemi.

Perusahaan akan menargetkan skenario pengiriman di mana kendaraan self driving tak berawak dari Nuro berkecepatan rendah dapat memberikan “keuntungan terbesar untuk uang Anda,” kata Cosimo Leipold, kepala kemitraan Nuro.

Itu kemungkinan akan mencakup tugas-tugas yang tidak efisien seperti pengambilan larut malam di tempat-tempat terpencil, kata Rebecca Yeung, wakil presiden FedEx untuk teknologi dan inovasi canggih.

“Alih-alih mengirim pengemudi untuk mendapatkan paket itu, perangkat elf driving seperti Nuro bisa sangat membantu,” kata Yeung.

Ia menyebut ikatan kerjasama FedEx/Nuro sebagai “komitmen jangka panjang yang sangat serius.”

Kendaraan Nuro sudah melakukan pengiriman self driving untuk operator supermarket AS Kroger Co dan Domino’s Pizza Inc di daerah Houston.

Saat ini Nuro terus menguji teknologinya di Arizona. Nuro, yang unit R2-nya memiliki ruang untuk pengiriman kargo mengatakan tahun lalu pihaknya telah mengumpulkan USD 500 juta.

Dalam proyek terpisah, FedEx menggunakan robot kecil DEKA Research & Development Corp, yang dijuluki “Roxo.”

Robot tersebut digunakan untuk pengiriman sesuai permintaan pada hari yang sama di Plano, Texas, AS.

Baca juga: KFC Luncurkan Self-Driving Food Truck 5G di China untuk Promosi Jarak Sosial

Rival FedEx dari United Parcel Service Inc (UPS) memusatkan upaya pengiriman tak berawaknya menggunakan drone.

UPS telah memesan van pengiriman listrik dari startup Inggris Arrival.

Kendaraan tersebut dilengkapi dengan sensor dan kamera yang mengaktifkan fitur otonom, tetapi masih membutuhkan pengemudi manusia.

Mengangkut orang melalui taksi swakemudi terbukti lebih sulit dan mahal daripada mengantarkan paket dan makanan.

Akibatnya, perusahaan pengangkutan dan logistik mencari cara untuk meluncurkan teknologi pada rute yang dapat diprediksi dan sederhana.**(Feb)

Exit mobile version