TopCareerID

Varian Delta Mulai Mendominasi Afrika Selatan dan Picu Gelombang Ketiga

Ilustrasi. Dok/Pixabay

Topcareer.id – Infeksi virus corona baru di Afrika Selatan tampaknya kini mulai didominasi oleh varian Delta yang pertama kali teridentifikasi di India.

Para ilmuwan di Afrika Selatan mengatakannya pada hari Sabtu (26/6), ketika gelombang ketiga menyapu negara tersebut.

Afrika Selatan adalah negara yang paling parah terkena dampak dalam hal kasus dan kematian akibat virus corona.

Hingga kini, terhitung sekitar sepertiga dari infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 40% kematian.

Peluncuran vaksin di sana juga berjalan lambat, baru 2,7 juta orang yang diberikan sejauh ini dari populasi 60 juta.

Gelombang virus corona kedua di negara itu didorong oleh varian Beta yang pertama kali terdeteksi secara lokal.

Baca juga: Varian Baru Corona dari Afrika Selatan Lebih Menular Daripada di Inggris, Benarkah?

Namun kini varian Delta tampaknya memimpin infeksi baru dan memulai gelombang ketiga, kata para ahli di sana.

“Sebuah varian baru tampaknya tidak hanya muncul, tetapi tampaknya mulai mendominasi infeksi di Afrika Selatan,” Profesor Tulio de Oliveira di Universitas KwaZulu-Natal mengatakan pada konferensi pers.

“Ini benar-benar mengambil alih,” katanya, ia menambahkan bahwa varian Delta lebih menular bahkan daripada varian Beta.

De Oliveira mengatakan tampaknya ada transmisi komunitas varian Delta di provinsi KwaZulu-Natal dan bahwa para ilmuwan sedang menganalisis data untuk Gauteng, provinsi di mana kota terbesar Johannesburg berada.

Afrika Selatan mencatat lebih dari 18.000 infeksi baru pada hari Jumat (25/6), dengan 215 kematian.

Penjabat Menteri Kesehatan Mmamoloko Kubayi-Ngubane mengatakan kemungkinan puncak gelombang ketiga akan melampaui gelombang kedua.**(Feb)

Exit mobile version