TopCareerID

Panduan Isolasi Mandiri untuk Anak-anak menurut IDAI

Ilustrasi. (dok. Mommy bites)

Topcareer.id – Kasus positif Covid-19 pada anak-anak di Indonesia 0-18 tahun sekitar 12,6% menurut data covid-19.go.id. Di tengan kondisi darurat Covid-19 saat ini di mana pasien melonjak, pasien tanpa gejala dan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri, termasuk untuk anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis Panduan Isolasi Mandiri Anak di mana berisi hal-hal yang perlu diperhatikan jika perlu melakukan isolasi mandiri pada anak yang konfirmasi positif Covid-19.

Syarat Isolasi Mandiri

Pastikan anak-anak yang dibolehkan untuk isolasi mandiri, yakni mereka yang:

Orangtua/pengasuh anak dengan Covid-19

Orangtua dapat tetap mengasuh anak yang positif. Orangtua atau pengasuh disarankan yang risiko rendah terhadap gejala berat Covid-19.

Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama. Sementara, jika orangtua dan anak berbeda status Covid-19, disarankan berikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah. Berikan dukungan psikologis pada anak.

Kapan dibawa ke rumah sakit?

Waspada segera bawa ke rumah sakit bila ada gejala:

Baca juga: WFO Melebihi Kapasitas? Denda Rp 100 Juta Menanti

Alat dan obat yang perlu disiapkan

Alat yang perlu disediakan di rumah yakni thermometer (pengukur suhu) dan oxymeter (pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi).

Sementara, obat yang perlu disiapkan di rumah, yaitu obat demam, zink, dan multivitamin. Untuk Zink berikan 20mg/hari selama14 hari.

Lalu Vitamin C:

Vitamin D3:

Penggunaan masker

Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker, dianjurkan menggunakan masker. Masker harus terpasang tepat.

Berikan”istirahat masker” jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh. Masker tidak perlu digunakan saat tidur. Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.

Protokol isoman lainnya: Periksa suhu tubuh pagi dan sore; Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi; Pantau laju napas; Berikan bayi ASI; Berikan anak makanan bergizi.**(Feb)

Exit mobile version