TopCareerID

Banyak Pasien Takut Konsultasi, Ini Tips Isoman dari Dokter UGM

Ilustrasi virus corona COVID-19. (pexels)

Topcareer.id – Angka ketersediaan kamar, oksigen, serta obat obatan di fasilitas kesehatan cukup mengkhawatirkan. Sehingga kini isolasi mandiri (isoman) menjadi opsi bijak bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala atau gejala ringan.

Dikutip dari laman resmi UGM, dr. Fithri Islamiyah dari RSA UGM mengatakan, hal yang sering terjadi, banyak pasien yang terlambat datang ke rumah sakit. Artinya, mereka sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pada beberapa hari yang lalu namun baru datang ke rumah sakit setelah mengalami gejala berat.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi kepada pegawai medis. Yang penting dan perlu diingat bahwa Covid-19 menyerang sistem informasi antar organ sehingga sering terjadi happy hypoxia yang menyebabkan tubuh terasa sehat, namun sebenarnya sistem organ tubuh sudah tidak berfungsi dengan baik.

“Masih banyak ditemukan pasien Covid-19 justru takut untuk konsultasi ke rumah sakit,” kata Fithri, Selasa (13/7/2021).

Konsultasi bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga tindakan yang diberikan akan sesuai. Dengan adanya konsultasi maka pasien terkonfirmasi Covid-19 akan mendapatkan akses pengobatan yang dapat mendukung kondisi tubuh saat isolasi mandiri.

Baca juga: Apa Yang Terjadi Jika Sudah Vaksinasi Penuh, Tapi Terinfeksi Varian Delta?

Selain itu, pihak rumah sakit dan pegawai kesehatan akan memberikan informasi dan arahan yang tepat ketika melakukan isolasi mandiri.

“Hal selanjutnya setelah memastikan kondisi tubuh dan sudah mendapatkan perawatan yang tepat maka yang harus dilakukan adalah mengabari orang sekitar yang sekiranya melakukan kontak. Ini adalah upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelasnya.

Saat melakukan isolasi mandiri, Fithri menjelaskan kondisi tubuh akan sangat fluktuatif sehingga kita harus waspada terhadap kondisi tubuh dan self assessment harus rutin dilakukan setiap pagi dan sore.

Self assessment berupa pencatatan kadar oksigen, suhu tubuh, dan evaluasi gejala yang dialami. Tindakan ini juga dapat menjadi langkah preventif yang dapat membantu dokter memberikan tindakan ketika kondisi tubuh menurun dan diharuskan ke rumah sakit.

“Saat ini di Indonesia sedang mengalami darurat bed, oksigen, dan obat obatan sehingga ketika terkonfirmasi Covid-19 dan kondisi tubuh masih baik maka teruslah bersemangat untuk sembuh,” ujarnya.

Exit mobile version