Topcareer.id – Autobahn, sebuah jalan raya yang membentang sejauh 12.993 km terletak di sebagian besar wilayah Jerman.
Jalanan ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkendara dan pastinya surga bagi supercar berkecepatan tinggi.
Salah satu keunikan jalan Autobahn di Jerman yang terkenal ini adalah tidak adanya batas kecepatan.
Para pengemudi mobil bisa memacu mobil mereka sekencang yang mereka mau.
Namun jangan salah, Autobahn tetap memiliki aturan ketat yang harus kamu patuhi, atau kamu bisa terpaksa berkenalan dengan Autobahnpolizei (polisi patroli Autobahn).
Aturan Autobahn
Saat pergi ke Jerman dan akan mengemudi di Autobahn, kamu wajib mengetahui tentang perbedaan budaya lalu lintas di Indonesia dan Jerman.
Orang Jerman memiliki tabiat mengemudi yang lebih agresif. Jika kamu tetap berpendirian dengan cara mengemudi di Indonesia ‘biar pelan asal selamat,’ kamu bisa mengalami masalah.
Nah, berikut ini 7 aturan penting yang bisa membuatmu menjadi pengemudi yang lebih aman dan baik di jalan raya Autobahn.
1) Dilarang mendahului dari sebelah kanan
Menyalip dari sebelah kanan adalah verboten! (Dilarang). Kamu harus pindah ke jalur kiri untuk bisa mendahului.
Satu-satunya pengecualian adalah ketika lalu lintas padat dan macet. Mendahului kendaraan lewat lajur kiri bisa membuat perjalanan di Autobahn lancar.
2) Periksa spion samping sebelum pindah ke jalur kiri
Selalu periksa kaca spion kiri kamu. Terutama pada bagian jalan Autobahn yang tidak memiliki aturan batas kecepatan.
Mobil yang sedang ngebut bisa tiba-tiba muncul entah dari mana dan mendahului kamu dengan kecepatan melebihi 300 km/jam di Autobahn.
Saat kamu mengikuti kecepatan yang disarankan yakni 130 km/jam, kamu akan sering melihat pembalap jalanan Jerman mendahuluimu seolah-olah kamu hanya butiran debu yang tertinggal.
3) Berkendara lambat, wajib tetap di lajur kanan
Seperti di Indonesia, jika memungkinkan pindahlah ke lajur lambat. Bedanya di Indonesia lajur lambat ada di sebelah kiri sedangkan di Autobahn Jerman ada di sebelah kanan.
Kebanyakan pengemudi Jerman patuh dalam hal ini, tetapi beberapa pengemudi non-Jerman tidak.
Jika kamu sedang mendahului beberapa kendaraan yang lebih lambat berturut-turut kamu bisa tetap di lajur kiri atau tengah, tetapi begitu ada ruang di kanan, segera pindah.
Saat kamu melihat kendaraan datang dari belakang dengan kecepatan yang lebih tinggi, segera pindah ke lajur kanan.
Jangan baper ketika mereka memancarkan lampu high beam berulang kali. Hal itu umum dan tidak dianggap kasar di Jerman. Sudah minggir saja kalau kecepatan mobilmu tidak bisa melampaui mereka yang hendak mendahuluimu.
4) Jangan lupa matikan lampu sein mobil setelah pindah jalur
Pengemudi Jerman akan selalu menggunakan lampu sinyal atau sein mereka untuk menunjukkan perubahan jalur, dan kamu juga wajib melakukannya.
Mobil-mobil buatan Jerman memiliki kontrol blinker yang membuat lampu sein berkedip tiga kali lalu mati secara otomatis.
Waspadalah dan jangan lupa mematikannya agar tidak membingungkan dan membahayakan pengemudi lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.
5) Patuhi batas kecepatan
Lho kok ada batas kecepatan? Katanya bebas? Ya, sejatinya tetap ada batasan kecepatan di Autobahn.
Namun, aturan batas kecepatan hanya ada pada beberapa titik tertentu saja, dan masih banyak bentangan di jalan Autobahn yang legal untuk kamu sepuasnya menginjak pedal mobil hingga kecepatan tertinggi.
Kamu akan melihat tanda biru persegi dengan angka putih bertuliskan “130” di Jerman. Itu berarti 130 km/jam, jadi kecepatan tertinggi yang direkomendasikan.
Jerman menggunakan mobil polisi tanpa tanda dan perangkat radar otomatis untuk mengambil gambar pelanggar. Dendanya sangat mahal jika tertangkap.
Baca juga: Kesepian saat Lockdown, Memeluk Domba Jadi Tren di Jerman
6) Istirahatlah setiap dua jam
Mengemudi di jalan raya Autobahn sepanjang 12 ribu kilometer lebih bisa menguras tenaga.
Istirahatlah setiap dua jam sekali. Autobahn juga memiliki memiliki rest area (Raststätten) seperti jalan tol di Indonesia.
Ada pompa bensin, restoran, toko, meja piknik dan toilet umum dengan biaya masuk hanya 70 sen Euro
7) Go with the flow aja
Pengemudi Jerman kebanyakan sangat agresif dengan supercar milik mereka di Autobahn.
Ketika mereka mendahului kamu dan tiba-tiba memotong jalan di depanmu, jangan tersinggung dan mengajaknya berkelahi seperti di Indonesia.
Itu memang budaya mengemudi di Autobahn Jerman. Belajarlah mengikuti arus dan sadari bahwa kamu sedang tidak berada di Indonesia.**(Feb)