TopCareerID

Hong Kong Klasifikasi Ulang 15 Negara Berisiko Tinggi Covid-19

Topcareer.id – Pemerintah Hong Kong mengatakan akan mengklasifikasi ulang 15 tempat di luar negeri termasuk AS, Spanyol dan Prancis menjadi “berisiko tinggi” dari “berisiko sedang” pada 20 Agustus 2021.

Ini berarti berarti pelancong yang datang dari negara-negara itu akan menghadapi karantina yang lebih panjang.

Pemerintah Hong Kong mengatakan kedatangan dari Bangladesh, Kamboja, Prancis, Yunani, Iran, Malaysia, Belanda, Spanyol, Sri Lanka, Swiss, Tanzania, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat semuanya akan menghadapi pembatasan baru.

Hong Kong memiliki beberapa persyaratan masuk virus corona paling ketat secara global.

Kedatangan turis dari negara-negara yang dianggap “berisiko tinggi” harus menjalani karantina wajib selama 21 hari di hotel karantina yang ditunjuk meskipun mereka telah divaksinasi penuh.

Australia akan diklasifikasi ulang oleh Hong Kong sebagai “risiko sedang” dari “risiko rendah” mulai 20 Agustus.

Hal ini berarti pendatang asal Australia meskipun sudah divaksinasi penuh perlu dikarantina selama 14 malam kecuali mereka memiliki hasil tes antibodi positif yang dilakukan oleh laboratorium yang diakui oleh Pemerintah Hong Kong.

Itu pun tetap memungkinkan mereka untuk melakukan karantina selama tujuh hari di Hong Kong pada saat kedatangan.

Negara-negara termasuk Brazil, India, dan Inggris telah diklasifikasikan sebagai “berisiko tinggi.”

Tetapi pemerintah Hong Kong sebagian besar telah melonggarkan langkah-langkah untuk pelancong dari sebagian besar negara lain.

Hal ini diharapkan bisa mendorong peningkatan perjalanan internasional bagi penduduk dan lebih banyak pengunjung asing datang.

Baca juga: Gawat, WHO Peringatkan 1,8 Miliar Orang Berisiko Tinggi Terkena COVID-19

Hong Kong sebagian besar telah mengendalikan virus dengan hampir tidak ada kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal.

Namun, Hong Kong tetapi telah mengalami arus masuk kasus virus corona impor yang stabil selama dua bulan terakhir.

Negara kota ini telah mencatat sekitar 12.000 kasus COVID-19 secara total.**(Feb)

Exit mobile version