Topcareer.id – Di bulan Agustus 2021 ini, beberapa daerah menunjukan adanya peningkatan angka kesembuhan para pasien yang terinfeksi virus Sars-Cov-2.
Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health and Organization (WHO), waktu pemulihan untuk mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 ini berbeda-beda, tergantung dengan keparahan penyakitnya dan tipikal gejala yang dialami.
Oleh sebab itu penting untuk kita untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, dan memperhatikan kondisi kesehatan diri sendiri.
Sebab, 87,4% orang yang pulih dari infeksi COVID-19 dilaporkan masih mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
Dilansir dari Halodoc.com pada Kamis (26/8/2021), berikut 3 hal yang harus diperhatikan walaupun telah dinyatakan negatif dari COVID-19.
Monitor kondisi kesehatan
Cobalah ketahui gejala yang masih dialami dan berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa perkembangan lanjutan kesehatan.
Baca juga: Studi: Vaksin Covid-19 Sedikit Tingkatkan Risiko Radang Jantung
Berdasarkan beberapa penelitian, pasien yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit lainnya, setidaknya dalam waktu singkat.
Selain gejala fisik, ternyata penyintas COVID-19 juga kerap mengalami gejala emosional. Berdasarkan laporan ilmiah yang dipublikasikan oleh US Pharm pada tahun 2021, pasien yang pernah memiliki riwayat positif COVID-19 disebutkan memiliki tendensi untuk menderita kecemasan, disregulasi emosi, dan perburukan kondisi mental yang sebelumnya sudah ada.
Terapkan protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi
Orang yang telah sembuh dari COVID-19 akan memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, selama sekitar 8 bulan atau lebih. Meski begitu, kasus terjadinya infeksi berulang masih dapat terjadi. Ini artinya, meski telah sembuh, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
Penyintas COVID-19 tetap harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau aktivitas di luar rumah.
Studi dari MMWR juga menyebutkan bahwa penyintas yang telah mendapatkan vaksin memiliki kemungkinan reinfeksi lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Tingkatkan imunitas dan konsumsi makanan bergizi
Virus COVID-19 sejatinya dapat ditangkal atau disembuhkan dengan sendirinya asal tubuh memiliki sistem imun yang kuat. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kekuatan imun adalah asupan nutrisi yang cukup, khususnya protein. Karena protein merupakan salah satu zat gizi makro yang menjadi sumber pembentukan sel imun dan antibodi dalam tubuh.
Para penyintas COVID-19 pun disarankan untuk memakan tiga porsi protein sehari. Jika masyarakat tidak yakin apakah asupan protein harian yang dikonsumsi mencukupi, maka bisa mengonsumsi suplemen makanan kaya protein dan asam amino.**(Feb)
