Topcareer.id – Pemerintah melakukan pengawasan mobilitas dengan hati-hati terkait adanya varian B1621 atau dikenal Mu yang ditemukan di Colombia, meski belum ditemukan di Indonesia.
Varian itu kini ditetapkan menjadi tambahan varian yang masuk kategori varian of interest (VOI). Saat ini persebarannya telah ditemukan di wilayah Amerika Selatan dan Eropa.
“Pemerintah berusaha melakukan pengawasan mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam agenda Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Kamis (2/9/2021).
Untuk status VOI sendiri, kata Wiku, diberikan kepada varian yang sedang diamati. Agar nantinya dapat diambil kesimpulan apakah varian yang sedang diamati tersebut bersifat lebih infeksius dibandingkan varian originalnya.
Di samping itu, berdasarkan data kepatuhan protokol tingkat nasional, terlihat terus terjadi peningkatan orang yang dipantau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melakukan monitoring di tiap sektor kehidupan masyarakat semata-mata untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Wow! 80% Warga Di Singapura Sudah Divaksinasi Covid-19, Tertinggi Di Dunia
Walau begitu, berdasarkan hasil pemantauan masih ada 20,68% kabupaten/kota dan 22,61% kecamatan serta 23,63% desa/kelurahan yang lebih dari 3/4 penduduknya belum mematuhi memakai masker.
Sedangkan 21,99% kabupaten/kota, 25,06% kecamatan dan 23,98% desa/kelurahan yang lebih dari 3/4 penduduknya belum patuh dalam menjaga jarak.
Adapun titik-titik kerumunan yang memiliki tingkat ketidakpatuhan yang tinggi diantaranya restoran, kedai, bandara, jalan umum dandan rumah. Hal ini perlu menjadi motivasi bersama untuk mengevaluasi.
“Semoga ke depannya kepatuhan kita terhadap proses akan semakin meningkat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dimana pun dan kapanpun kita berada,” pesan Wiku.