Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Studi: Orang Malas Terbukti Lebih Pintar dari yang Aktif

Ilustrasi tidur dengan televisi menyala.Young woman sleeping on sofa at home

Topcareer.id – Para peneliti dari Florida Gulf Coast University menggunakan tes tertulis untuk menemukan kelompok penelitian yang sempurna untuk membuktikan teori mereka tentang orang malas lebih pintar daripada orang lain yang tidak malas.

Mereka membagi kelompok menjadi dua, yakni yang menyukai pemikiran, dan mereka yang lebih suka melakukan apa pun selain berpikir.

Kemudian, mereka memberi monitor aktivitas. Setelah jangka waktu 7 hari, hasilnya keluar.

Hasilnya, para “pemikir” sangat kurang aktif selama seminggu dibandingkan rekannya yang malas berpikir.

Jadi, menurut para ilmuwan, apa artinya ini?

Alasan mereka adalah bahwa orang yang lebih pintar juga lebih malas, karena mereka memiliki rentang perhatian yang lebih lama.

Mereka tidak perlu selalu bergerak dalam mencari bentuk rangsangan berikutnya.

Dengan kata lain, mereka bisa bermalas-malasan berjam-jam membaca, tidur siang, dan berpikir, sementara orang yang kurang cerdas terlalu haus untuk beraktivitas.

Ingat, meskipun penelitian ini sangat bagus untuk pembelaan dirimu yang ingin melempar wajah orang yang mengejekmu karena suka bermalas-malasan, namun tetaplah benar bahwa menjalani kehidupan yang tidak banyak bergerak sangat buruk bagi kesehatan.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan untuk Lawan Rasa Malas dan Kembali Bekerja

Para peneliti juga menemukan hal unik bahwa pada akhir pekan, tingkat aktivitas untuk si malas dan si pintar sama!

Hingga kini para peneliti masih terus dilanjutkan karena belum menemukan jawabannya mengapa bisa demikian.

Karena di akhir pekan banyak yang tidak bekerja, sehingga si pintar yang malas mungkin bergerak sedikit lebih banyak.

Sementara itu karena akhir pekan memang untuk bersantai, si super aktif dan tidak terlalu pintar membiarkan diri mereka bergerak lebih sedikit. Sehingga tingkat aktivitas mereka menjadi sama.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply