Topcareer.id – Moderna Inc mengatakan pada hari Kamis (9/9) bahwa mereka tengah mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan dosis booster vaksin COVID-19 dengan suntikan flu eksperimentalnya.
Perusahaan berharap nantinya bisa menambahkan vaksin, untuk melawan virus penyakit pernapasan, atau respiratory syncytial virus (RSV) sebagai suntikan tahunan.
“Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar yang ada di depan kami, jika kami dapat membawa ke pasar booster tahunan pan-respiratory dengan khasiat tinggi,” kata Chief Executive Officer Moderna Stéphane Bancel.
“Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini,” katanya.
Perusahaan sedang melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua.
Moderna dan Pfizer/BioNTech diperkirakan akan meraup miliaran dolar dari suntikan booster COVID-19. Saham Moderna naik 6,2%, Kamis (9/9).
Produsen obat tersebut sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan.
Analis Oppenheimer & Co Hartaj Singh mengatakan berita bahwa uji klinis vaksin kombinasi ini kemungkinan akan mulai diluncurkan selama 6-12 bulan ke depan.
Baca juga: Studi: Tingkat Antibodi Lebih Tinggi setelah Menerima Vaksin Moderna
Moderna juga memberikan update pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung menguji vaksin COVID-19, resminya pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.
Pihaknya tengah menguji dosis suntikan 50 mikrogram dalam uji coba pediatrik yang melibatkan 4.000 anak.
Vaksin Moderna yang telah menerima otorisasi untuk orang berusia 18 tahun ke atas di AS, saat ini sedang ditinjau oleh FDA untuk digunakan pada remaja.**(Feb)