Topcareer.id – Saat Merck & Co dan Pfizer Inc tengah bersiap untuk melaporkan hasil uji klinis pil antivirus COVID-19 eksperimental, para pesaing sudah mengantre terlebih dulu di depan dengan apa yang mereka tunjukkan sebagai perawatan oral yang lebih manjur dan nyaman.
Enanta Pharmaceuticals, Pardes Biosciences, Shionogi & Co Ltd Jepang dan Novartis AG mengatakan mereka telah merancang antivirus oral yang secara khusus menargetkan virus corona.
Para ahli penyakit menular menekankan bahwa mencegah COVID-19 melalui penggunaan vaksin secara luas tetap merupakan cara terbaik untuk mengendalikan pandemi.
Tetapi mereka juga mengatakan penyakit ini akan tetap ada seterusnya dan perawatan yang lebih nyaman diperlukan.
“Kita perlu memiliki alternatif oral untuk menekan virus ini. Ada orang yang tidak divaksinasi, orang yang perlindungan vaksinnya berkurang, dan orang yang tidak dapat divaksinasi,” kata Dr. Robert Schooley, seorang ahli penyakit menular dan profesor di UC San Diego School of Medicine.
Pfizer dan Merck, serta mitra Atea Pharmaceuticals dan Roche AG semuanya mengatakan mereka dapat meminta persetujuan darurat untuk pil antivirus COVID-19 tahun ini.
Pardes sudah memulai uji coba tahap awal bulan lalu, Shionogi berencana untuk memulai uji klinis skala besar pada akhir tahun.
Sementara itu Enanta bertujuan untuk memulai uji coba pada manusia awal tahun depan dan Novartis masih menguji pilnya pada hewan.
Kepala Eksekutif Enanta Jay Luly mengatakan penggunaan kembali obat yang awalnya dikembangkan untuk infeksi virus lain bukanlah pendekatan yang tidak masuk akal.
Namun belum diketahui seberapa kuat pil antivirus melawan COVID-19 atau seberapa baik pil antivirus menargetkan jaringan paru-paru tempat virus menempel.
Baca juga: Gila! Segini Pengeluaran Pasien untuk Obat Antivirus Covid
Antivirus sangat kompleks untuk dikembangkan karena harus menargetkan virus setelah mereplikasi di dalam sel manusia tanpa merusak sel sehat.
Saat ini, antibodi intravena dan injeksi adalah satu-satunya perawatan yang disetujui untuk pasien COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.
Perawatan COVID-19 yang efektif dan nyaman dapat mencapai penjualan tahunan lebih dari USD 10 miliar, menurut perkiraan Jefferies & Co baru-baru ini.**(Feb)