Topcareer.id – Pada Senin (4/10/2021), aplikasi-aplikasi di bawah Facebook Group (Instagram, WhatsApp, dan Facebook) alami down atau pemadaman layanan. Ternyata karyawan Facebook mengeluh, mereka tak dapat masuk kea kun kerja mereka selama pemadaman layanan terburuk perusahaan sejak 2008 itu.
Pemadaman layanan yang berlangsung enam jam itu, tidak hanya membuat lebih dari 3 miliar pengguna perusahaan tidak dapat mengakses Facebook dan layanan Instagram dan WhatsApp, tetapi juga memengaruhi sistem internal untuk karyawan, beberapa pekerja mengatakan kepada CNBC.
Secara khusus, karyawan mengatakan pemadaman mencegah mereka mengakses alat yang mereka gunakan untuk melacak informasi, seperti berapa banyak orang yang menggunakan layanan tertentu, serta fungsi obrolan internal. Para pekerja meminta anonimitas karena mereka sedang mendiskusikan masalah rahasia internal.
Pemadaman itu sangat buruk sehingga para teknisi yang ditugaskan untuk membantu menyelesaikan masalah layanan bahkan tidak dapat masuk dan terlibat untuk memperbaiki masalah, kata satu orang yang mengetahui situasi tersebut kepada CNBC.
Baca juga: FB, IG, Dan WhatsApp Down, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 99 Triliun
Seorang karyawan Instagram mengatakan kepada CNBC bahwa beberapa karyawan mengatakan pemadaman adalah karma untuk cobaan pelapor baru-baru ini.
Karyawan tersebut menambahkan bahwa mereka merasa tidak enak terhadap pembuat atau merek mana pun yang memiliki kampanye iklan yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada hari Senin.
Pekerja harus online setiap lima menit untuk melihat apakah ada sesuatu yang berubah, menciptakan lingkungan yang penuh tekanan bagi mereka, kata seorang kontraktor Facebook kepada CNBC.
Dalam pesan teks, juru bicara perusahaan mengatakan emailnya tidak berfungsi dan mengarahkan CNBC ke tweet dari Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer sebagai pernyataan resmi perusahaan tentang masalah tersebut.
“’Tulus’ permintaan maaf kepada semua orang yang terkena dampak pemadaman layanan bertenaga Facebook saat ini,” tweet Schroepfer, yang bulan lalu mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan.
“Kami mengalami masalah jaringan dan tim bekerja secepat mungkin untuk men-debug dan memulihkan secepat mungkin.”