Topcareer.id – Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada hari Jumat (8/10), bahwa dirinya bersumpah melakukan yang terbaik untuk memimpin Jepang keluar dari krisis COVID-19.
Kishida mengambil pekerjaan teratas di negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia pada hari Senin (4/10), menggantikan Yoshihide Suga.
Dukungan terhadap Suga telah hancur akibat melonjaknya infeksi COVID-19.
“Saya bersumpah untuk mengabdikan jiwa dan raga untuk mengatasi krisis nasional ini bersama rakyat,” kata Kishida dalam pidato kebijakan pertamanya di parlemen.
Ujian awal yang besar baginya adalah memimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa menuju pemilihan umum pada 31 Oktober.
Mantan menteri luar negeri berusia 64 tahun itu memiliki reputasi sebagai pembangun konsensus yang rendah hati.
Ia mengatakan pemerintah akan segera menyusun paket stimulus untuk mendukung mereka yang terkena dampak pandemi dan mengambil langkah legislatif untuk mengamankan sumber daya medis.
Baca juga: Jepang Akhiri Keadaan Darurat COVID-19
Kishida menggarisbawahi perlunya mendukung mereka yang membutuhkan untuk memenangkan kerja sama publik.
Dia pun menyerukan perihal pembayaran tunai kepada perusahaan di Jepang yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Tak ketinggalan, Kishida juga berjanji untuk memberikan pembayaran tunai kepada pekerja tidak tetap, keluarga dengan anak-anak, dan semua warga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan karena pandemi.
Kishida menegaskan kembali tekadnya untuk mengatasi deflasi dan mengatakan dia akan melanjutkan dengan pelonggaran moneter yang berani, pengeluaran fiskal yang cepat dan strategi untuk pertumbuhan.
“Kami akan melakukan pembelanjaan fiskal tanpa ragu-ragu untuk menanggapi krisis dan memastikan semua tindakan yang mungkin diambil,” katanya.**(Feb)