Topcareer.id – Sudah 2 tahun Indonesia tidak melakukan pemberangkatan jemaah haji ke tanah suci. Hal ini disebabkan banyaknya negara termasuk Arab Saudi memutuskan menutup pintu masuk ke negaranya dari para pelancong internasional guna menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
Namun, melihat kondisi yang belakangan ini makin membaik, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) optimis akan adanya pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan tahun 1443 H/2022 M.
Hal ini disampikan Sekjen Kemenag Nizar saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Perjalanan Ibadah Umrah 1443 H di Jakarta, pada Rabu (13/10/2021).
“Tahun ketiga pandemi, saya optimis Indonesia akan memberangkatkan jemaah haji. Saya malah berharap di tahun ketiga ini, haji bisa diselenggarakan dalam kuota normal 100 persen,” ujarnya.
Sambil menungggu keputusan tersebut, Nizar pun mengatakan perlunya membahas skema pemberangkatan dan mitigasi penyelenggaraannya kembali oleh tim manajemen krisis.
Baca juga: PT Permata Indonesia Sejahtera Buka Lowongan Online dan Offline, Cek Infonya di Sini
Menurutnya edukasi dalam kedisiplinan penerapan protokol kesehatan harus terus disosialisasikan kepada para calon jemaah haji yang akan berangkat.
Sedangkan di sisi Kemenag, harus memastikan kuota petugas haji mencukupi dan mereka bisa menjalankan tugasnya secara profesional dalam konteks suasana pandemi.
“Jika perlu, pelatihan petugas dilakukan secara terpisah, sesuai bidang layanan masing-masing, baik katering, transportasi, akomodasi, hingga pembimbing ibadah. Saat ini, baru pembimbing ibadah yang disertifikasi. Ke depan, perlu juga sertifikasi untuk semua layanan,” pungkasnya.
Diketahui, turut hadir dalam tersebut Staf Khusus Menag bidang Ukhuwah Islamiyah, Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Sosial Keagamaan, serta Moderasi Beragama, Isfah Abidal Aziz, Staf Khusus Menag bidang Hukum Abdul Qodir, Sesditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sihdu Jaja Jaelani, serta Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana.
Selain itu, ada juga Direktur Timur Tengah Kemenlu Bagus Hendraning Kobarsyih, Direktur Angkutan Udara Kemenhub Kristi Endah Murni, Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono beserta jajarannya, serta sejumlah anggota tim manajemen krisis lainnya.**(Feb)