Topcareer.id – Banyaknya perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat sebagian orang beralih untuk berbisnis ketimbang bekerja di kantoran. Namun, hal ini tidaklah mudah seperti kelihatannya. Apalagi jika kita memulainya dari nol.
Untuk itu, salah satu pria yang masuk di daftar Forbes 30 Under 30 Young Leaders & Entrepreneurs in Asia sekaligus Co-Founder & CEO Fortius Yasa Singgih membeberkan 6 hal penting yang bakal membuat bisnis kamu sukses. Berikut tipsnya.
Bagian pertama dari artikel
Jadilah brand yang selalu ada di benak konsumen (Top-of-Mind)
Ketika sebuah brand selalu berada atau sudah nyantol di benak konsumen, brand bisa selalu diingat melalui lagu, tagline, bahkan ketika hanya membahas suatu kategori produk. Misalnya, ketika kita membicarakan mie instan, air mineral, hingga pasta gigi, kita ingat suatu brand tertentu. Jadi, inilah yang menjadi kekuatan magic sebuah strategi branding yang tepat sasaran.
“Pemilik usaha harus memiliki mindset untuk berinvestasi dalam branding karena ia yakin investasi ini akan berubah menjadi keuntungan ketika sebuah brand mampu menjadi brand yang sustainable dan memiliki nilai di mata konsumen. Akan tetapi, tentu dibutuhkan investasi dan perjuangan yang bahkan bisa mencapai puluhan tahun untuk mencapai tahap ini,” ujarnya dalam acara Lazada Seller Conference 2021 pada Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Tips Karier dari 5 Wanita Hebat di Dunia Bisnis
Berikan pengalaman branding holistik
Menurut Yasa, branding tak bisa hanya mengandalkan tim desain grafis. Sebab bagi Yasa, branding adalah segala hal yang bersinggungan langsung dengan konsumen dan karyawannya.
Sebagai contoh, Tim Customer Service (CS) di Men’s Republic misalnya, selalu menggunakan panggilan ‘man’ untuk semua konsumennya. Inilah yang menjadi upaya Men’s Republic melakukan branding.
“Atau ketika sebuah perusahaan mendesain seragam yang keren untuk karyawannya, ini juga upaya branding. Bagi Yasa, branding tak melulu soal tagline atau logo, tapi branding adalah whole experience dalam brand yang dirasakan oleh konsumen,” tambahnya.
Fokus ke tujuan brand
Lebih lanjut Yasa mengatakan bahwa brand yang kuat merupakan brand yang tidak perlu lagi menjelaskan apa yang dijual (what), atau proses di balik pembuatannya (how). karena brand yang kuat akan fokus kepada tujuan brand tersebut terbentuk (why).
“Aspek why ini tentu saja bukan tujuan membangun brand untuk mencari cuan, namun harus digali lebih lebih dalam soal dampak yang diberikan brand kepada konsumen. Bagi generasi muda saat ini, nampaknya aspek why bisa sangat menentukan keputusan pembelian,” jelasnya.**(Feb)