Topcareer.id – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat pada tahun 2019 setidaknya jumlah jemaah haji terdiri atas 119.263 perempuan (55,37%) serta 96,114 laki-laki (44,63%). Karena jumlah jemaah haji perempuan ini lebih banyak dari jemaah laki-laki, maka Kemenag pun akan menambah pembimbing haji perempuan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief saat Sosialisasi Manasik Haji Di Masa Pandemi yang berlangsung di Yogyakarta, Selasa (19/10/2021).
“Kita akan dorong pembimbing haji dari kalangan perempuan,” ujarnya.
Selain itu, Hilman juga meminta agar edukasi manasik di masa pandemi terus dilakukan pembimbing haji. Hal ini dilakukan sebagai langkah agar pembimbing manasik haji dapat meningkatkan profesionalitasnya.
Baca juga: Akankah Ada Pemberangkatan Jemaah Haji di 2022?
“Perlu ada edukasi bimbingan manasik di masa pandemi agar pembimbing haji dapat meningkatkan profesionalitasnya,” tegasnya.
Terakhir Hilman menyarankan agar sertifikasi pembimbing dan petugas haji dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sebab, selama ini, proses sertifikasi baru diberlakukan untuk pembimbing haji yang bekerjasama dengan sejumlah Universitas Islam Negeri (UIN).
“Ke depan, pembimbing dan petugas haji akan bersertifikasi dari BNSP sehingga jelas profesinya,” imbuhnya.
Sertifikasi BNSP, kata Hilman, bertujuan untuk menjamin mutu kompetensi, sekaligus pengakuan terhadap para pembimbing dan petugas haji. Sehingga, tugas ini nantinya bisa menjadi sebuah profesi melalui proses sertifikasi kompetensi.**(Feb)
