Topcareer.id – Kepala Ekonomi Uni Eropa, Paolo Gentiloni menyampaikan varian baru dari virus corona masih dapat menggagalkan rebound pertumbuhan yang terlihat di Eropa, karena kawasan itu menghadapi lonjakan infeksi lainnya.
Paolo Gentiloni, komisaris Uni Eropa untuk ekonomi dan perpajakan, mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas pandemi, meskipun proyeksi PDB tinggi untuk tahun ini.
“Ini masih pandemic. Kita harus sangat berhati-hati pada kemungkinan varian baru dan kita perlu memperkuat vaksinasi,” jawab Gentiloni ketika ditanya tentang risiko tertinggi bagi ekonomi UE, dikutip dari CNBC, Senin (15/11/2021).
Dia mengatakan bahwa pembatasan baru dimungkinkan. “Mereka tidak akan memiliki dampak yang sama, ataupun dampak ekonomi yang sama dari yang sebelumnya … ekonomi kita lebih mengenal situasi seperti ini,” tambahnya.
Pekan lalu, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, memproyeksikan kenaikan PDB sebesar 5% untuk UE dan kawasan euro tahun ini.
Baca juga: Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Isoman Dan Vaksinasi Bagi Ibu Hamil
Institusi tersebut menyoroti bahwa “meskipun ada hambatan,” blok tersebut diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan yang signifikan dalam dua tahun ke depan.
Beberapa negara UE mulai mengalami jumlah infeksi Covid-19 yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, terutama di negara-negara di mana tingkat vaksinasi masih relatif rendah. Austria dan Belanda telah memberlakukan pembatasan sosial baru dalam beberapa hari terakhir.
Komisi tersebut mengatakan bahwa inflasi di kawasan euro akan mencapai puncaknya pada 2,4% pada tahun 2021, sebelum turun menjadi 2,2% pada tahun 2022, dan 1,4% pada tahun 2023.
Harga konsumen yang lebih tinggi sedang dipantau secara ketat oleh pelaku pasar, dengan beberapa mengharapkan Bank Sentral Eropa untuk memperketat kebijakan sepanjang tahun 2022 dan mengumumkan potensi kenaikan suku bunga akhir tahun depan.