Topcareer.id – Meskipun virus corona hanya menularkan melalui droplet batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi, namun beberapa penelitian kemudian menunjukkan bahwa penularan atau transmisi virus COVID-19 melalui udara atau airborne bisa terjadi.
Sebab, droplet yang mengandung virus ini bisa bertahan di udara hingga 3 jam lamanya.
Oleh sebab itu, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan World Health Organization (WHO) Dr Maria Neira mengatakan bahwa ventilasi merupakan aspek yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus di dalam ruangan.
“Jadi, sesuatu yang sederhana seperti ventilasi alami berarti membuka pintu, membuka jendela, dapat memberikan jenis pembaruan udara sehat yang ingin kita hirup,” ujarnya pada Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Covid-19 di Eropa Menggila, WHO: Kematian Bisa Bertambah 700 Ribu
Dan untuk memastikan udara di dalam ruangan tersebut sudah tersirkulasi dengan baik, kita pun diminta untuk mempertimbangkan ukuran ruangan, berapa orang yang menempati ruangan itu, dan kegiatan apa yang dilakukan di ruang tersebut.
“Tentu saja, ada rumus untuk menghitung semua itu. Tetapi pada dasarnya yang kita ketahui adalah memperbarui udara. Untuk memberi Anda contoh, jika dalam satu jam Anda memperbarui, Anda mengganti udara Anda enam kali, saya pikir itu akan memberikan cara yang cukup masuk akal untuk memastikan bahwa kita mengurangi atau mencegah penyebaran virus di dalam ruangan,” tambahnya.
Kemudian Maria pun menegaskan, apabila kita terpaksa berada di ruang yang tidak memiliki ventilasi, maka disarankan untuk memakai filter seperti masker yang digunakan dengan benar dan diganti secara berkala sesuai kebutuhan.
“Harap jangan lupa bahwa ventilasi sangat penting tetapi itu bukan satu-satunya ukuran. Jadi, ini harus menjadi satu intervensi bagian dari paket intervensi untuk mencegah penyebaran COVID-19,” pungkasnya.**(Feb)
