Topcareer.id – Guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, penyedia infrastruktur dan perangkat pintar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yakni Huawei memutuskan untuk terlibat dalam kegiatan alih pengetahuan dan teknologi yang menyasar pengajar maupun para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi vokasi di Indonesia.
Penegasan komitmen ini pun ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Huawei dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dalam implementasinya, Ditjen Pendidikan Vokasi bersama Huawei Indonesia, keduanya akan berkolaborasi menggelar program-program alih pengetahuan serta pemanfaatan fasilitas dan teknologi bagi sekolah menengah kejuruan dan politeknik.
Baca juga: Bapenda Jakarta Buka Lowongan, Gaji Rp9-24 Juta/bulan
“Hingga akhir tahun ini, program juga meliputi pelatihan training of trainers (ToTs) di bidang perangkat wireless dan microwave, dengan menyasar 140 guru SMK untuk menjangkau 8.400 peserta didik di masa depan dan memastikan kesinambungan alih pengetahuan. Di samping menyasar para pengajar, program juga menargetkan para pelajar dalam pelatihan di bidang Kecerdasan Artifisial (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto pada Senin (22/11/2021).
Pada kesempatan yang sama, Vice President and Business Environment Subsidiary Board Director Huawei Indonesia Ken Qi, mengatakan bahwa pendidikan vokasi memegang peran krusial dalam menyetak talenta-talenta di bidang TIK yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Oleh sebab itu, pihaknya bertekad untuk mampu menyetak lebih dari 100.000 SDM yang cakap TIK selama kurun waktu 5 tahun.
“Kebutuhan tersebut bahkan makin meningkat seiring dengan percepatan transformasi digital yang terjadi di Indonesia, sementara masih terdapat tantangan berupa kesenjangan antara kebutuhan industri dengan kuantitas serta kualitas SDM TIK yang tersedia,” tuturnya.
Selain itu, Huawei Indonesia juga mengaku membuka kesempatan bagi politeknik-politeknik untuk mengikuti program Huawei ICT Academy, serta menyediakan program sertifikasi kompetensi bagi para pengajar dan siswa untuk meningkatkan kualitas dan daya saing.**(Feb)