Topcareer.id – Sebagai upaya dalam melaksanakan tranformasi digital, Pemerintah melalui Tim Pengendali Bantuan Sosial Nontunai mulai melakukan uji coba transformasi digital integrasi bansos nontunai.
“Ujicoba Transformasi Digital Integrasi Bansos Nontunai bertujuan untuk memperbaiki penyaluran bansos sehingga lebih efisien, tepat sasaran, memudahkan penerima manfaat, dan meningkatkan akuntabilitas,” ujar asisten Deputi Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Herbin Manihuruk pada Sabtu (20/11/2021).
Dimana dalam uji coba kepada sekitar 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) ini, transaksi bansos menggunakan financial technology “satu aplikasi bansos melalui tiga moda transaksi baru” yaitu kode QR berbasis standar nasional Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), teknologi pesan singkat USSD/SMS, dan biometrik wajah.
Baca juga:PT Permata Indo Sejahtera Buka Lowongan di Area Denpasar, Ini Infonya!
“Jadi KPM akan dapat memanfaatkan bantuan untuk membeli bahan pangan, isi ulang LPG 3 kg, dan/atau membeli token atau membayar rekening listrik di berbagai e-warung (merchant) yang ditunjuk dengan menggunakan moda transaksi pilihan,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, besaran bantuan uji coba penyaluran ini adalah sebesar Rp200 ribu untuk Program Sembako, Rp15 ribu untuk subsidi LPG, dan Rp50 ribu untuk subsidi listrik.
Dalam tahap pertama, uji coba ini dilakukan di 7 kabupaten/kota di 7 provinsi terpilih, seperti
- Kab. Bengkulu Utara, Bengkulu,
- Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta,
- Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat,
- Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur,
- Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat,
- Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan
- Kab. Jayapura, Papua.