TopCareerID

2 Hal yang Bisa Menekan Angka Pengangguran

Ilustrasi masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia menurut BPS - pengangguran- jobless.

Ilustrasi masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia menurut BPS - pengangguran- jobless. (dok. Astrophesia)

Topcareer.id – Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto mengatakan ada 2 hal yang dapat membantu menekan angka pengangguran.

“Pada akhirnya, kursus dan pelatihan turut berperan dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan SDM berkompeten,” ujar Wikan di Kota Ambon, Senin (29/11/2021).

Untuk itu, pemerintah dan pihak terkait gencar membangun Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berkembang dan bahkan dapat berperan membangun daerahnya masing-masing.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Yayasan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Jaya Negara, Nur Ija. Dimana ia juga berharap adanya kecocokan materi pengajaran yang memang dibutuhkan ketika bekerja.

“Dengan program direktorat yaitu PPK SDM, kami sudah dibina untuk semakin link and match dengan industri dan dunia kerja kita. Kami harap seluruh pihak terkait bisa mengambil bagian bersama sehingga Lembaga pelatihan ini betul-betul dapat meramu anak didik sesuai dengan kebutuhan DUDI,” jelasnya.

Baca juga: Tips Kembali Cari Kerja setelah Lama Menganggur 

Sebelumnya diketahui, lembaga pendidikan nonformal atau LKP ini melengkapi pendidikan formal dalam bentuk pendidikan singkat yang berfokus pada peningkatan kompetensi keterampilan bidang tertentu yang diminati oleh peserta didik.

Meskipun singkat, namun LKP inipun banyak mencetak anak-anak didik yang sukses. Sebagai contoh Muhamad Rohim asal Desa Waiheru yang mulanya bergabung ke LKP karena ingin mencari aktivitas yang mungkin berguna bagi masa depannya. Tak disangka, ketika lulus ia justru dapat membuka lapangan pekerjaan dan menemukan minatnya di dunia entrepreneur.

“Yang tadinya kita punya pemikiran bahwa pekerjaan itu hanya di kantor, setelah belajar di sini justru membuka pikiran saya bahwa yang terpenting adalah bagaimana saat kita lulus, ilmu kita bisa bermanfaat dan terpakai di masyarakat,” tutur pria yang kini menjadi wirausaha di bidang jasa percetakan.

Belajar dari pengalamannya ini, Rohim pun mengatakan bahwa dirinya akan berusaha untuk mengembangkan program pelatihan gratis yang membantu anak-anak putus sekolah di desanya.

“Setelah anak-anak berlatih di tempat saya 3-4 bulan, saya akan tempatkan mereka untuk mempraktikkan ilmunya di cabang usaha saya,” pungkasnya.**(Feb)

Exit mobile version