Topcareer.id – Apakah kamu baru saja melakukan kesalahan di tempat kerja dan berniat meminta maaf ke atasan kamu? Tenang, ada cara yang efektif untuk melakukannya.
Amy Morin, Psikoterapis dan penulis kekuatan mental terlaris berskala internasional dalam laman Forbes, menyebutkan bahwa bagian terpenting dari setiap permintaan maaf adalah pengakuan akan tanggung jawab.
Jadi, apapun yang terjadi, pastikan kamu bertanggung jawab penuh atas kesalahanmu.
Ibaratnya, daripada mengatakan sesuatu seperti, “Maaf, perasaanmu terluka,” lebih baik katakan, “Maaf, saya mengacaukannya.”
Baca juga: Kenapa Meminta Maaf Sering Terasa Sangat Sulit?
Contoh permintaan maaf yang efektif mungkin terdengar seperti ini:
“Saya benar-benar malu dengan hal-hal yang saya katakan dalam pertemuan itu. Saya sangat bersemangat untuk mencapai kesepakatan sehingga saya menjanjikan hal-hal yang tidak mungkin kita lakukan. Saya minta maaf atas hal tersebut. Saya membuat perusahaan terlihat buruk dan saya seharusnya mengelola emosi saya dengan lebih baik. Saya dengan senang hati menghubungi klien dan menjelaskan batasan dari apa yang dapat kita tawarkan kepada mereka. Saya harap Bapak/Ibu memberi saya kesempatan untuk melakukan yang lebih baik di pertemuan kita berikutnya.”
Ini adalah skenario kasus terbaik dalam meminta maaf kepada atasan secara langsung, tepatnya ketika semua orang sudah pergi.
Tentu saja, itu tidak selalu memungkinkan. Terkadang kamu hanya mendapat kesempatan meminta maaf melalui email. Atau melakukannya beberapa detik setelah dihadapkan pada kesalahan kamu.
Nah, jika kamu tidak punya waktu untuk menyusun permintaan maaf, tarik napas dalam-dalam dan terima kesalahanmu.
Terkadang sulit untuk menelan harga diri kamu, tetapi mengakui kesalahan, dapat menunjukkan kepada atasan bahwa kamu memiliki integritas dan kekuatan mental.
Hal ini juga menunjukkan bahws kamu dapat dipercaya untuk melakukan yang lebih baik di lain waktu.**(Feb)