Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 23, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Kecerdasan Emosi jadi Penilaian Penting di CPNS 2021

Tes CPNS. (dok. Antara)

Topcareer.id – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) membocorkan bahwa tak hanya nilai akademik yang menjadi penentu lolos atau tidaknya pada rekrutmen para Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) 2021 ini.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Plt. Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini usai meninjau pelaksanaan psikotes bagi CPNS Kementerian PANRB, di Jakarta, pada Senin (29/11/2021).

“Jadi tidak cukup hanya melihat proses atau kemampuan akademik semata, tetapi kita juga perlu melihat bagaimana kecerdasan emosinya, bagaimana dia membangun relasi,” ungkapnya.

Untuk melihat tingkat emosi ini, menurut Rini dilakukan dengan cara menjalani psikotes. Dimana psikotes ini merupakan sebuah teknik bagaimana pihaknya melakukan penjaringan, tidak hanya dari aspek kompetensi, tapi juga dari aspek kematangan dan kesiapan seseorang secara mental, serta kemampuan beradaptasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebuah organisasi pada Kementerian PANRB.

Baca juga: Terbukti Curang, 225 Peserta CPNS 2021 Didiskualifikasi

“Jadi meski secara kemampuan akademik peserta sangat baik atau mumpuni, namun belum tentu dari sisi psikologisnya akan tepat jika bekerja di Kementerian PANRB itu sendiri,” tambahnya.

Terakhir, Rini juga mengatakan selain psikotes, penting juga untuk para peserta yang nantinya menjadi abdi negara untuk menguasai bahasa asing salah satunya bahasa Inggris.

Hal ini lantaran Indonesia memiliki hubungan dengan negara lain yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah.

“Kemampuan bahasa Inggris bagi CPNS itu menjadi suatu keharusan, dan menjadi salah satu persiapan birokrasi kita untuk tinggal landas menjadi world class bureaucracy,” pungkasnya.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply