Topcareer.id – Industri periklanan global akan mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi tahun ini dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tren ini diramalkan akan terus berlanjut pada tahun 2022 karena suatu merek lebih mengandalkan mesin pencari.
Perusahaan media sosial seperti Google milik Alphabet Inc dan Meta Platforms Inc. akan terus menjangkau pelanggannya selama pandemi dengan mesin pencarinya.
“Meskipun satu tahun ditandai oleh gangguan rantai pasokan di seluruh dunia yang menunda produk dan pembatasan privasi pengguna oleh Apple Inc, namun beragam merek terus beriklan online dan mempromosikan e-commerce sebagai pilihan cara belanja.” Kata Jonathan Barnard, direktur intelijen global di perusahaan periklanan Zenith, yang menerbitkan perkiraan pengeluaran iklan pada hari Senin (6/12).
“Bisnis baru yang terbentuk selama pandemi perlu beriklan untuk menemukan pelanggan, sementara yang lain kemungkinan mempertahankan pengeluaran iklan untuk tetap berada di depan benak konsumen,” kata Brian Wieser, presiden global intelijen bisnis di agensi iklan GroupM.
Baca juga: Facebook Diminta Bayar Rp 285 demi Nama Meta
GroupM memperkirakan belanja iklan global tumbuh 22,5% pada 2021 dari tahun sebelumnya, sementara Zenith memperkirakan pertumbuhan 15,6%. Kedua estimasi tersebut direvisi naik dari ekspektasi sebelumnya.
“Ini mungkin tahun dengan pertumbuhan tercepat dalam hal industri periklanan,” kata Wieser dalam konferensi UBS, Senin.
Pengeluaran iklan global diperkirakan akan tumbuh sekitar 9% pada tahun 2022, menurut laporan tersebut.
Pertumbuhan tersebut merupakan keuntungan bagi Alphabet, Meta dan Amazon.com Inc sebagai penjual utama iklan digital dan yang sekarang menyumbang lebih dari setengah dari semua pengeluaran iklan di luar China.**(Feb)