TopCareerID

Status PeduliLindungi Pelancong Luar Negeri Berubah “Hitam” pada Masa Karantina

Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta masuk peringkat 28 dari 100 bandara terbaik di dunia. (dok. AP II)

Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta masuk peringkat 28 dari 100 bandara terbaik di dunia. (dok. AP II)

Topcareer.id – Pemerintah terus melakukan evaluasi proses karantina pelaku perjalanan luar negeri untuk memastikan pelaksanaan karantina dilakukan secara disiplin.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu kebijakan yang akan dilakukan adalah mengubah status PeduliLindungi pelaku perjalanan luar negeri menjadi hitam selama periode karantina.

“Kami akan memantau terus ini karena kemarin ada penyimpangan-penyimpangan yang kita lihat. Laporan dari masyarakat dan Presiden meminta kami untuk betul-betul mengecek dan sudah kita lakukan penelitian di lapangan, kita lakukan perbaikan di sana-sini,” jelas Luhut dalam keterangan persnya pada Senin (13/12/2021).

Ia menambahkan, berdasarkan data Angkasa Pura ditemukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya.

Untuk itu, kata Luhut, pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan pelaku perjalanan luar negeri untuk melakukan karantina 10 hari.

Baca juga: WHO: 500 Juta Lebih Warga Dunia Jatuh Miskin Karena Pandemi

Ia juga menambahkan, pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri sementara ini, kecuali hal-hal yang sangat urgent karena jangan membawa penyakit ke dalam negeri.

“Kita tidak ingin ada nanti Omicron bawa masuk oleh yang pergi berlibur ke luar. Jadi kami sekali lagi, anjurkan untuk berlibur dalam negeri. Kita tahan diri kita dulu sampai nanti keadaan menjadi lebih baik,” ujar Menko Marves.

Penambahan kapasitas RS Darurat Wisma Atlet dan hotel karantina juga dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang di karantina. Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron.

“Benar Omicron itu sepertinya kelihatannya mild tapi sekali lagi masih banyak yang kita belum tahu dengan Omicron ini jadi kita jangan terburu-buru senang,” tutrunya.

Exit mobile version