Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, November 23, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tips Karier

7 Aturan Profesional Menggunakan Ponsel di Tempat Kerja

Ilustrasi mendapatkan kode login saat menggunakan ponsel.

Topcareer.id – Siapa sih yang tidak suka dengan kenyamanan yang disajikan oleh ponsel?

Apalagi ponsel sekarang hampir semua termasuk dalam kategori smartphone dengan fitur berlimpah.

Keluarga dan teman kamu bisa menghubungimu kapan saja, untuk alasan apa pun, di mana pun kamu berada… Bahkan di tempat kerja.

Meskipun aksesibilitas dari ponsel mungkin cara yang bagus untuk tetap berhubungan dengan orang yang kamu cintai, namun jangan sampai ponsel kamu mengalihkan perhatian dari tugas utama kamu menyelesaikan pekerjaan.

Memang tidak semua perusahaan benar-benar melarang penggunaan ponsel di tempat kerja.

Namun, ada baiknya kamu ikuti aturan profesional dalam menggunakan ponsel berikut ini:

1) Singkirkan ponsel kamu saat bekerja
Penggunaan ponsel secara berlebihan di tempat kerja dapat mengganggu produktivitas.

Bahkan jika majikan atasanmu tidak melarang penggunaannya, ada baiknya kamu membatasi diri.

Hindari godaan dengan menyimpan ponsel kamu di laci meja dan memeriksanya hanya sesekali untuk memastikan kamu tidak melewatkan panggilan penting.

2) Matikan nada dering
Jika anggota keluarga sering harus berhubungan selama hari kerja, atur ponsel kamu pada mode getar dan simpan di saku.

Jadi kamu bisa tahu kapan ada telpon atau SMS penting secara pribadi dan rekan kerja tidak akan terganggu.

Sebagai alternatif, belilah smartwatch dan setting untuk mengaktifkan notifikasi panggilan dan pesan masuk.

3) Gunakan ponsel hanya untuk panggilan penting saja
Haruskah kamu mengobrol dengan teman, ibu, atau gebetan kamu saat bekerja?

Simpan percakapan santai itu untuk perjalanan pulang kerja kamu atau saat jam istirahat. Akan ada banyak panggilan profesional yang tidak bisa menunggu di jam kerja.

Jika misalnya menelepon untuk menanganinya anak atau orangtua kamu yang sakit, boleh dilakukan sesegera mungkin.

Hampir semua bos akan mengerti tentang menjawab panggilan ketika ada keadaan darurat keluarga.

4) Biarkan inbox pesan suara menerima panggilan
Alih-alih segera menjawab panggilan, atur ponsel agar semuanya masuk ke pesan suara. Periksa pesan secara teratur dan tanggapi berdasarkan urgensinya.

Penting untuk dicatat bahwa sistem ini tidak ideal ketika seseorang mengandalkanmu untuk segera merespons keadaan darurat.

Namun, ini adalah cara yang efektif untuk menangani panggilan tidak mendesak yang tidak memerlukan perhatian langsung.

Baca juga: Mengenal Nomophobia, Rasa Takut Berlebihan saat Jauh dari Ponsel

5) Temukan tempat pribadi untuk melakukan panggilan biasa
Meskipun melakukan panggilan pribadi saat istirahat boleh-boleh saja, carilah tempat pribadi untuk melakukannya.
Temukan tempat di mana orang lain—mereka yang sedang bekerja atau juga sedang istirahat—tidak akan diganggu.

Pastikan tidak ada yang bisa mendengar percakapanmu, terutama jika sedang mendiskusikan hal-hal pribadi.

6) Jangan bawa ponsel ke kamar kecil
Baik di tempat kerja atau di tempat lain dalam hal ini, ini adalah aturan penting untuk etiket ponsel.

Mengapa? Karena tidak sopan bagi orang di ujung telepon sana dan siapa pun yang menggunakan kamar mandi untuk menelpon.

Hormati rekan kerja yang juga hendak menggunakan toilet. Adapun orang yang kamu ajak bicara jangan sampai merasa seperti berada di kamar mandi bersamamu.

7) Jangan melihat ponsel selama rapat, kecuali…
Selain menggunakan ponsel untuk berbicara atau mengirim pesan teks, ponsel telah menjadi alat kerja yang penting.

Jadi, jangan gunakan ponsel kamu dalam rapat kecuali untuk sesuatu yang terkait dengan rapat yang sedang berlangsung.

Gunakan aplikasi ponsel seperlunya, misalnya untuk menambahkan notes ke kalender atau membuat catatan.

Jangan saling mengirim pesan atau memeriksa feeds berita media sosial, memposting status, atau bermain game.

Melakukan hal lain di luar rapat akan menjadi sinyal bagi atasan bahwa pikiranmu tidak sepenuhnya tertuju pada rapat.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply