Topcareer.id – Apple pada Senin (3/1/2022) menjadi perusahaan pertama yang mencapai nilai pasar saham USD3 triliun. Pada hari pertama perdagangan pada tahun 2022, saham perusahaan Silicon Valley mencapai rekor intraday tertinggi USD182,88.
Hal itu menempatkan nilai pasar Apple tepat di atas USD3 triliun. Saham di akhir sesi naik 2,5 persen pada USD182,01, dengan kapitalisasi pasar Apple pada USD2,99 triliun.
“Ini pencapaian yang fantastis dan tentu saja layak untuk dirayakan,” kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Apple berbagi nilai pasar senilai USD2 triliun dengan Microsoft Corp, yang sekarang bernilai sekitar USD2,5 triliun. Alphabet, Amazon.com dan Tesla memiliki nilai pasar di atas USD1 triliun. Saudi Arabian Oil Co bernilai sekitar USD1,9 triliun, menurut Refinitiv.
“Pasar memberi penghargaan kepada perusahaan yang memiliki fundamental dan neraca yang kuat, dan perusahaan yang mencapai kapitalisasi pasar besar semacam ini telah membuktikan bahwa mereka adalah bisnis yang kuat dan bukan spekulasi,” kata Scott Wren, ahli strategi pasar global senior di Wells Fargo Investment Institute, mengutip laman Reuters.
Baca juga: Mantan Agen FBI Ungkap 8 Tanda Orang Tidak Jujur (Bagian 1)
Teknologi seperti 5G, virtual reallity, dan artificial intelligence juga telah membantu saham-saham ini menjadi kesayangan pasar karena investor beralih ke perusahaan kaya uang dan menjauh dari bisnis yang lebih sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Saham Apple telah naik sekitar 5.800 persen sejak salah satu pendiri dan mantan kepala eksekutif Steve Jobs meluncurkan iPhone pertama pada Januari 2007, jauh melampaui kenaikan S&P 500 sekitar 230 persen selama periode yang sama.
Di bawah Tim Cook, yang pada 2011 menjadi kepala eksekutif setelah kematian Jobs, Apple telah meningkatkan pendapatannya secara tajam dari layanan seperti streaming video dan musik.
Itu membantu Apple mengurangi ketergantungannya pada iPhone menjadi sekitar 52 persen dari total pendapatan pada tahun fiskal 2021 dari lebih dari 60 persen pada 2018, menyenangkan investor yang khawatir perusahaan terlalu mengandalkan produk terlarisnya.
Di Cina, pasar smartphone terbesar di dunia, Apple terus memimpin untuk bulan kedua berturut-turut, mengalahkan pesaingnya seperti Vivo dan Xiaomi, menurut data terbaru dari CounterPoint Research.