Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Ini List Vaksin Booster di Indonesia, dan Ketentuan Menggunakannya

Vaksin. Dok/Tirto

Topcareer.id – Tak hanya tenaga kesehatan saja, pemerintah pun telah berencana menyuntikan vaksin dosis lanjutan atau booster kepada masyarakat umum sejak tahun 2021 lalu.

Tentunya hal ini menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan melihat jumlah ketersedian vaksin yang ada.

Tak memerlukan waktu lama, Januari 2022 ini BPOM resmi mengeluarkan ijin penggunaan vaksin booster dengan menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPOM Penny K. Lukito, dalam keterangan pers, di Jakarta Pusat, Senin (10/01/2022) kemarin.

“Pada hari ini kami melaporkan ada lima vaksin yang telah mendapatkan emergency use authorization, tentunya sebelum mendapatkan emergency use authorization dari BPOM telah melalui proses evaluasi bersama para tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin (Covid-19) dan telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada,” ujarnya.

Adapun kelima vaksin Covid-19 yang dimaksud antara lain vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax.

Meski demikian, Penny mengaku masih terdapat beberapa vaksin yang tengah diuji klinik untuk memperoleh EUA sebagai vaksin dosis lanjutan.

“Ada juga beberapa yang sedang uji klinik vaksin booster yang masih berlangsung dan dalam waktu beberapa hari ini akan juga bisa kita putuskan emergency use authorization-nya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Penny menjelaskan bahwa vaksin CoronaVac produksi PT Biofarma adalah untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. Dimana hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa.

Baca juga: CDC Rekomendasikan Booster COVID-19 Pfizer untuk Usia 12-15 Tahun

Kemudian yang kedua, vaksin Pfizer atau Comirnaty juga untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

“(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan (pemberian booster) sebesar 3,3 kali,” terangnya.

Ketiga, vaksin AstraZeneca juga bersifat homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. Penny menyampaikan, hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.

Selanjutnya, vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah dosis. Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson.

“Ini menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya setelah pemberian dosis booster,” tambahnya.

Terakhir, vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. “Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm,” pungkas Penny.

Sebelumnya diketahui, pemberian vaksin booster ini telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. yang bertujuan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan setelah memperoleh vaksin dosis lengkap.

Dalam implementasinya vaksin booster ini dapat diberikan kepada kelompok masyarakat dengan kriteria usia 18 tahun ke atas dan diberikan minimal enam bulan dari vaksin primer dosis lengkap.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply