TopCareerID

WHO: Omicron Tidak akan Jadi Varian Covid Terakhir

virus corona sub varian omicron

Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi tidak akan berakhir karena varian omicron mereda di beberapa negara, memperingatkan tingkat infeksi yang tinggi di seluruh dunia kemungkinan akan menyebabkan varian baru saat virus bermutasi.

“Kami mendengar banyak orang mengatakan bahwa omicron adalah varian terakhir, yang sudah berakhir setelah ini. Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO, dalam update berita terbaru, Selasa (18/1/2022).

Infeksi baru telah meningkat 20% secara global selama seminggu terakhir dengan hampir 19 juta total kasus yang dilaporkan, menurut WHO. Tetapi Van Kerkhove mencatat bahwa infeksi baru yang tidak dilaporkan akan membuat jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Bruce Aylward, seorang pejabat senior WHO, memperingatkan penularan tingkat tinggi memberi virus lebih banyak kesempatan untuk bereplikasi dan bermutasi, meningkatkan risiko varian baru akan muncul.

“Kami tidak sepenuhnya memahami konsekuensi dari membiarkan hal ini berjalan. Sebagian besar dari apa yang kami lihat sejauh ini di area transmisi yang tidak terkontrol adalah kami membayar harga untuk varian yang muncul dan ketidakpastian baru yang harus kami kelola saat kami maju,” kata Aylward.

Baca juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Negara Ini Justru Longgarkan Pembatasan

Van Kerkhove mengatakan sekarang bukan saatnya untuk melonggarkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, seperti membatasi pemakaian masker dan menjaga jarak fisik.

Dia meminta pemerintah untuk memperkuat langkah-langkah itu untuk mengendalikan virus dengan lebih baik dan mencegah gelombang infeksi di masa depan ketika varian baru muncul.

“Jika kita tidak melakukan ini sekarang, kita akan beralih ke krisis berikutnya. Dan kita perlu mengakhiri krisis yang kita alami saat ini dan kita dapat melakukannya saat ini. Jadi jangan tinggalkan ilmu. Jangan abaikan strategi yang sedang berjalan, yaitu menjaga kita dan orang-orang yang kita cintai tetap aman,” kata Van Kerkhove.

Van Kerkhove meminta pemerintah untuk berinvestasi lebih banyak dalam sistem pengawasan untuk melacak virus saat bermutasi. “Ini tidak akan menjadi varian terakhir yang menjadi perhatian,” dia menekankan.

Pada bulan Desember, tim ilmuwan Afrika Selatan menerbitkan sebuah penelitian kecil yang menemukan orang yang terinfeksi omicron mungkin telah meningkatkan perlindungan kekebalan terhadap varian delta.

Exit mobile version