TopCareerID

Ribuan Orang di Hong Kong jadi Sukarelawan Adopsi Hamster, Ada Apa?

Topcareer.id – Ribuan orang di Hong Kong mulai hari Rabu (19/1) secara sukarela mengadopsi hamster yang dibuang majikannya setelah terbit perintah pemusnahan massal dari pemerintah sebab ditemukan hamster yang positif COVID-19.

Pihak berwenang pada Selasa (18/1) memerintahkan pemusnahan sebanyak 2.000 ekor hamster dari puluhan toko hewan peliharaan dan rumah-rumah yang memelihara hamster.

Perintah pemusnahan hamster muncul setelah seorang pekerja di toko hewan Little Boss terkena COVID-19 dan 11 hamster di toko tersebut dinyatakan positif COVID-19.

Para ilmuwan di seluruh dunia dan otoritas kesehatan serta veteriner Hong Kong mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran utama dalam penularan virus corona pada manusia.

Tetapi, Menteri Kesehatan Sophia Chan mengatakan dia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan penularan dan pemerintah tidak mau mengambil risiko.

Segera setelahnya, petugas dengan pakaian hazmat terlihat merazia toko hewan peliharaan di sekitar kota sambil membawa kantong plastik merah.

Sekitar 150 pelanggan petshop yang ditemukan langsung dikirim ke karantina.

Penyiar publik RTHK mengatakan beberapa pemilik hamster terlihat menyerahkan hewan mereka di fasilitas pemerintah di New Territories.

Sementara itu sebuah kelompok dengan cepat terbentuk di media sosial untuk mengadopsi hamster yang dibuang pemiliknya karena ketakutan tertular virus.

Kelompok itu langsung dihubungi oleh hampir 3.000 orang yang bersedia merawat hamster yang dibuang untuk sementara waktu.

Banyak pemilik hamster yang ketakutan dan tidak mengetahui risiko yang sebenarnya membuang hamster mereka untuk dimusnahkan.

Bowie (27) salah satu dari sukarelawan dalam kelompok itu, kini menjadi pemilik dua hamster baru.

“Ini sangat konyol,” kata Bowie, yang sudah memiliki tiga hamster lainnya. “Hewan juga berhak hidup. Hari ini bisa hamster atau kelinci dimusnahkan, besok bisa-bisa kucing atau anjing.” Ujarnya kesal.

Baca juga: Kebijakan Nol-COVID di Hong Kong Merusak Pusat Keuangan

The local Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA), mengatakan kepada Reuters banyak pemilik hewan peliharaan yang khawatir telah menghubungi mereka untuk meminta nasihat.

“Kami mengimbau pemilik hewan peliharaan untuk tidak panik atau meninggalkan hewan peliharaannya,” kata SPCA dalam sebuah pernyataan.

SPCA mencantumkan cara untuk menjaga kebersihan pribadi yang ketat untuk keselamatan manusia dan hewan.

Tata caranya termasuk tidak pernah mencium, batuk atau mendengus di dekat hewan peliharaan, dan mencuci tangan setelah memegangnya.

Umur rata-rata hamster sejak lahir hingga mati adalah sekitar dua tahun, menurut kelompok tersebut.**(Feb)

Exit mobile version