Topcareer.id – Sekelompok 40 penyu terhuyung-huyung berjalan menuju laut di Pantai Bali pada hari Kamis (20/1) sebagai bagian dari pelepasan hewan yang terancam punah.
Penyu dari spesies lekang dan sisik, diselamatkan dari pantai Bali dan kelompok konservasi lokal telah mendesak sukarelawan untuk mengambil bagian dalam pelepasannya.
Mereka berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan perlunya melindungi spesies yang terancam punah.
“Saya ikut karena kita bisa mengedukasi masyarakat tentang mengapa mereka tidak boleh membunuh penyu ini,” kata Made Ayu Diah Permata di pantai pulau Sanur, Bali.
“Saya berharap penyu bisa terus hidup di alam bebas sehingga anak cucu kita bisa melihatnya.” Tambahnya.
Indonesia telah menjadi pusat perdagangan penyu laut internasional, bahkan banyak permintaan dari negara-negara seperti Malaysia, Vietnam dan Cina.
Pihak berwenang baru-baru ini mengirim 33 penyu hijau yang terancam punah yang diselamatkan saat penggerebekan pemburu liar kembali ke laut.
Baca juga: Destinasi Populer Dunia 2022: Dubai Urutan Satu, Ada Bali di 5 Besar
“Hanya 1%-2% penyu yang dapat bertahan hidup dalam siklus kelahiran yang cukup lama untuk bertelur – jumlahnya sangat kecil,” kata Agus Budi Santoso, kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, yang menyelenggarakan acara pelepasliaran penyu.
“Semakin banyak kita melepaskan, semakin baik untuk spesiesnya,” tambahnya.
Penyu sisik diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah menurut World Wildlife Fund, dan penyu lekang diklasifikasikan sebagai rentan.**(Feb)