TopCareerID

Begini Update Perkembangan Proyek Bendungan Pamukkulu dan Irigasi Baliase

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian saat memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan PSN Bendungan Pamukkulu dan Jaringan Irigasi Baliase, di Makassar, Kamis (10/2).

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian saat memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan PSN Bendungan Pamukkulu dan Jaringan Irigasi Baliase, di Makassar, Kamis (10/2).

Topcareer.id – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian menekankan perlunya gerak ekstra cepat untuk menyelesaikan pembangunan bendungan Pamukkulu dan irigasi Baliase di Sulawesi Selatan.

“Proyek bendungan ini harus selesai sebelum Oktober 2024. Dan untuk irigasi harus selesai pada 2023“, kata Helson saat memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan PSN Bendungan Pamukkulu dan Jaringan Irigasi Baliase, di Makassar, Kamis (10/2).

Seperti diketahui, pembangunan dua proyek yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) tersebut sementara berhenti karena terganjal masalah pengadaan lahan dan sosial.

Status lahan untuk pembangunan bendungan Pamukkulu yang berada di non kawasan hutan di kabupaten Takalar dan Gowa seluas 593 hektare masih belum clear and clean.

Tercatat masih ada 305,43 hektare dan 47 hektare lahan yang belum dibebaskan. Sedangkan untuk proyek Irigasi Baliase, masih tersisa 29,04 hektare pengadaan tanah yang juga belum terselesaikan.

Baca juga: Satgas Beberkan 4 Data dan Fakta Terkini Soal Covid-19, Tren Rawat Inap Naik

Mengatasi hal itu, ujar Helson, perlu langkah percepatan konsinyasi dalam proses administrasi dan komitmen pembiayaan dari DIPA Kementerian PUPR, terutama di Ditjen Sumber Daya Air.

“Sehingga pertentangan mekanisme konsinyasi antara Peraturan Mahkamah Agung dengan Permenkeu bisa segera diselesaikan,” jelasnya.

Sementara terkait masalah sosial, menurut Helson, butuh pendekatan mendalam pada masyarakat dan bersinergi dengan TNI- Polri.

Sebagai informasi, kontrak pembangunan bendungan Pamukkulu ditandatangani pada November 2017, dan terbagi menjadi 2 paket konstruksi dengan anggaran masing-masing Rp 853 miliar dan Rp 811 miliar.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimum 82,7 juta m3, dan akan memberi manfaat bagi irigasi seluas 6.150 ha, penyediaan air baku Kota Takalar sebesar 160 liter/detik, pengendalian banjir, konservasi air, pengembangan pariwisata, dan perikanan air tawar.

Sedangkan pembangunan daerah irigasi Baliase yang menelan anggaran sebesar Rp 215 miliar tersebut, diharapkan bisa mengembangkan potensi lahan hingga seluas 21.900 hektare.

Exit mobile version