Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, November 23, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Hadapi Rusia, Ukraina Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah Clearview AI

Topcareer.id – Kementerian pertahanan Ukraina pada hari Sabtu (12/3) mulai menggunakan teknologi pengenalan wajah dari Clearview AI.

Perusahaan rintisan asal AS itu juga menawarkan untuk mengungkap penyerang dari Rusia, memerangi informasi yang salah dan mengidentifikasi orang mati.

“Ukraina menerima akses gratis ke mesin pencari Clearview AI untuk wajah, memungkinkan pihak berwenang untuk memeriksa orang-orang yang berkepentingan di pos pemeriksaan.” Kata Lee Wolosky, penasihat dari Clearview AI.

Rencana mulai terbentuk setelah Rusia menginvasi Ukraina dan Kepala Eksekutif Clearview Hoan Ton-That mengirim surat ke Kyiv menawarkan bantuan.

Clearview mengatakan tidak menawarkan teknologi itu ke Rusia yang menyebut tindakan mereka ke Ukraina sebagai “operasi khusus.”

Juru bicara Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengatakan sedang mempertimbangkan tawaran dari perusahaan kecerdasan buatan yang berbasis di AS seperti Clearview.

Banyak bisnis Barat telah berjanji untuk membantu Ukraina, menyediakan perangkat keras internet, alat keamanan siber, dan dukungan lainnya.

Pendiri Clearview mengatakan bahwa startupnya memiliki lebih dari 2 miliar gambar dari layanan media sosial Rusia VKontakte, dari database total lebih dari 10 miliar foto.

Basis data itu dapat membantu Ukraina mengidentifikasi orang mati dengan lebih mudah daripada mencoba mencocokkan sidik jari.

Ton-That mengatakan bahwa teknologi Clearview dapat digunakan untuk menyatukan kembali para pengungsi yang terpisah dari keluarganya.

Tujuan pasti dari penggunaan teknologi tersebut oleh kementerian pertahanan Ukraina belum jelas, kata Ton-That.

Pemerintah Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Clearview AI dalam beberapa hari mendatang.

Gambar VKontakte membuat dataset Clearview lebih komprehensif daripada PimEyes, mesin pencari gambar yang tersedia untuk umum yang digunakan orang untuk mengidentifikasi individu dalam foto perang.

VKontakte tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan media sosial AS Facebook, telah menuntut Clearview berhenti mengambil datanya.

Setidaknya satu kritikus mengatakan pengenalan wajah bisa salah mengidentifikasi orang di pos pemeriksaan dan dalam pertempuran.

Ketidakcocokan dapat menyebabkan kematian warga sipil, sama seperti penangkapan yang tidak adil yang muncul dari penggunaannya di kepolisian.

“Kita akan melihat teknologi yang bermaksud baik menjadi bumerang dan merugikan orang-orang yang seharusnya dibantunya,” katanya Albert Fox Cahn, direktur eksekutif Proyek Pengawasan Teknologi Pengawasan di New York

Ton-That mengatakan Clearview tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya sumber identifikasi.

Dia juga tidak ingin teknologi digunakan untuk melanggar Konvensi Jenewa, yang menciptakan standar hukum untuk perlakuan kemanusiaan selama perang.

Seperti pengguna lain, mereka yang berada di Ukraina akan menerima pelatihan dan harus memasukkan nomor kasus serta alasan pencarian.

Baca juga: Boeing Siap Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Pesawatnya

Clearview, di AS sedang melawan tuntutan hukum yang menuduhnya melanggar hak privasi dengan mengambil gambar dari web.

Sementara itu, Clearview berpendapat pengumpulan datanya mirip dengan cara kerja pencarian Google.

Namun, beberapa negara termasuk Inggris dan Australia menganggap praktiknya ilegal.

“Setelah Anda memperkenalkan sistem ini dan database terkait ke zona perang, Anda tidak memiliki kendali atas bagaimana itu akan digunakan dan disalahgunakan.” Tutur Cahn.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply