Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

6 Cara Tingkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah yang Efektif

Ilustrasi pekerja perempuan rela resign besok demi siklus haid mereka yang teratur dan aman dari nyeri.Ilustrasi pekerja perempuan rela resign besok demi siklus haid mereka yang teratur dan aman dari nyeri. (Dok. Depositphotos)

Topcareer.id – Masalah adalah sesuatu yang sulit untuk dipahami atau diselesaikan. Ini bisa berupa tugas, situasi, atau bahkan seseorang.

Pemecahan masalah melibatkan metode dan keterampilan untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah.

Keterampilan pemecahan masalah itu penting karena semua orang memiliki keputusan untuk dibuat.

Orang-orang hebat seperti Eleanor Roosevelt, Steve Jobs, Mahatma Gandhi dan Martin Luther King Jr., semuanya adalah pemecah masalah yang hebat.

Ini merupakan keterampilan wajib untuk menjalani kehidupan sehari-hari baik profesional maupun pribadi.

Kamu tidak harus menjadi super pintar untuk menjadi pemecah masalah, kamu hanya perlu latihan.

Ketika kamu memahami langkah-langkah berbeda untuk memecahkan masalah, kamu akan bisa menemukan solusi hebat.

Berikut ini tips untuk kamu yang ingin meningkatkan keterampilan pemecahan masalah:

1) Fokus pada solusi, bukan masalahnya
Ahli saraf telah membuktikan bahwa otak kamu tidak dapat menemukan solusi jika kamu fokus pada masalahnya.

Ini karena ketika kamu fokus pada masalah, kamu secara efektif memberi makan pikiran buruk yang pada gilirannya mengaktifkan emosi negatif di otak.

Emosi ini menghalangi solusi potensial.

Ini bukan tentang kamu harus ‘mengabaikan masalahnya’, sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang.

Ini membantu dirimu untuk mengakui masalahnya, dan kemudian pindahkan fokus kamu ke pola pikir berorientasi solusi di mana kamu bisa terpaku pada apa jawabannya. Daripada berlama-lama memikirkan ‘apa yang salah’ dan ‘salah siapa.’

2) Definisikan masalah dengan jelas
‘5 Why’ bisa menjadi kerangka kerja pemecahan masalah untuk membantu kamu sampai ke akarnya.

Dengan berulang kali mengajukan pertanyaan “why atau mengapa” pada suatu masalah, kamu bisa menggali akar penyebabnya.

Dengan begitu kamu dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi akar masalah tersebut.

Contohnya, kamu memiliki masalah selalu terlambat untuk datang bekerja. Kamu bisa ajukan lima pertanyaan ‘mengapa.’

  • Mengapa saya terlambat bekerja?
    ‘Saya selalu mengklik tombol snooze dan hanya ingin terus tidur.’
  • Mengapa saya ingin terus tidur?
    ‘Saya merasa sangat lelah di pagi hari.’
  • Mengapa saya merasa lelah di pagi hari?
    ‘Saya tidur larut malam sebelumnya, itu sebabnya.’
  • Mengapa saya tidur larut malam?
    ‘Saya tidak mengantuk setelah minum kopi, dan saya terus menggulir feeds Instagram dan TikTok kemudian tidak bisa berhenti.’
  • Mengapa saya minum kopi?
    ‘Karena saya terlalu mengantuk di tempat kerja di sore hari, tidak cukup tidur di malam sebelumnya.’

Jadi begitulah cara menggali akar permasalahan, setelah mendapatkannya kamu bisa mulai mengatur untuk mengatasinya.

3) Sederhanakan banyak hal
Sebagai manusia, pasti memiliki kecenderungan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih rumit dari yang seharusnya!

Coba sederhanakan masalah kamu dengan menggeneralisasikannya.

Hapus semua detail dan kembali ke dasar. Coba cari solusi yang sangat mudah dan jelas.

4) Buat daftar solusi
Cobalah untuk menemukan ‘SEMUA SOLUSI YANG MUNGKIN’ – meskipun awalnya tampak konyol.

Penting bagi kamu untuk tetap berpikiran terbuka untuk meningkatkan pemikiran kreatif, yang dapat memicu solusi potensial.

Apa pun yang kamu lakukan, jangan mengejek diri sendiri karena memiliki ide ‘solusi bodoh.’

Seringkali ide gila dan terlihat bodoh justru memicu banyak solusi lain yang lebih layak.

Baca juga: 7 Langkah Efektif untuk Pemecahan Masalah di Tempat Kerja

5) Berpikir Lateral
Ubah ‘arah’ pikiran kamu dengan berpikir lateral. Cobalah untuk mengubah pendekatanmu dan melihat hal-hal dengan cara baru.

Kamu bisa mencoba membalik tujuanmu dan mencari solusi yang berlawanan.

Sekalipun terasa konyol, pendekatan yang segar dan unik biasanya merangsang solusi baru.

6) Gunakan bahasa yang menciptakan kemungkinan
Pimpin pemikiran kamu dengan frasa seperti ‘bagaimana jika …’ dan ‘bayangkan jika …’ Istilah ini membuka otak untuk berpikir kreatif dan mendorong solusi.

Hindari bahasa tertutup dan negatif seperti ‘Saya tidak berpikir…’ atau ‘Ini tidak benar…’**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply