Topcareer.id – Baru-baru ini jagat media sosial ramai membahas seorang nasabah BCA bernama Hebbie Agus Kurnia yang mengaku telah kehilangan uang tabungan senilai Rp 135 juta dalam sehari akibat terkena skimming kartu bank.
Ia menceritakan pengalamannya melalui akun media sosial Instagram dan Twitter miliknya pada hari Minggu (27/3).
Dirinya mengaku tabungannya ada yang mengambil menggunakan penarikan ATM BCA di Surabaya sementara ia sedang berada di Bandung.
Ia mengetahui tentang akktivitas penarikan tersebut dari Customer Service (CS) BCA.
Bahkan saat itu kartu ATM miliknya pun sedang ia pegang sendiri dan tidak dibawa oleh orang lain.
Setelah mendapat tindak lanjut dari pihak BCA, permasalahan hilangnya uang tabungan tersebut adalah akibat terkena skimming kartu bank.
Nah, apa sih sebenarnya skimming itu yang bisa membuat saldo di ATM lenyap? Dan bagaimana cara menghindari Skimming?
Berikut ini penjelasan tentang skimming kartu bank dan sepuluh tips untuk menghindarinya.
Bagian pertama dari artikel:
Bagaimana Skimming Terjadi
Skimming kartu bank adalah metode yang digunakan pencuri untuk mengumpulkan data dari strip magnetik kartu kredit.
Prosesnya terjadi saat kamu menggunakan kartu debit atau kreditmu. Mesin ATM paling rentan terhadap perangkat skimming.
Perangkat skimming kartu bank sangat sulit dikenali.
Biasanya terpasang di bagian luar mesin ATM dan terlihat seolah-olah itu adalah alat yang memang seharusnya berada di sana.
Perangkat berkualitas tinggi ini dipasang di atas slot kartu dan yang lainnya ditempatkan di dalam slot kartu.
Alat tersebut bisa membaca dapat merekam informasi kartu ATM yang kamu gunakan.
Terkadang, kamera kecil mungkin terpasang di dekatnya untuk merekam PIN Anda saat kamu menginputnya
Atau bisa juga keypad buatan ditempatkan di atas yang sudah ada untuk merekam penekanan tombol PIN kamu.
Tips Menghindari Skimming
1) Lakukan pemindaian cepat
Sebelum menggunakan mesin apa pun, periksa untuk memastikan mesin ATM atau EDC tidak rusak dan terlihat baik.
Jika lubang slot pembaca kartu tampak longgar, bengkok, atau rusak, jika tampilan di layar monitor tidak sejajar, atau jika bagian dari mesin memiliki warna yang berbeda, jangan memasukkan atau menggesek kartu kamu.
Jika ada mesin lain di dekatnya, bandingkan untuk melihat apakah ada perbedaan yang jelas.
Misalnya, jika satu mesin memiliki slot berkedip untuk memasukkan kartu dan yang lainnya tidak, kamu perlu curiga.
2) Waspadalah terhadap ATM non-bank
Sekitar 60% skimming terjadi di ATM non-bank.
Mesin ATM non-bank biasanya berlokasi di toko serba ada, bar, restoran, toko kelontong, atau tempat lain.
Baca juga: BRI Dinobatkan Jadi Merek Bank Paling Bernilai di Indonesia, Segini Valuasinya
3) Periksa papan tombol
Jika angkanya sulit ditekan atau terasa tebal, mungkin ada keypad palsu yang terpasang. Sebaiknya kamu beralih ke mesin ATM lain.
4) Tutup PIN kamu
Saat memasukkan PIN kamu, tutuplah papan tombol dengan tangan kamu yang lain untuk berjaga-jaga jika ada kamera yang merekam nomor kamu.
5) Gunakan mobile wallet
Alternatif untuk menggesek kartu kamu adalah membayar dengan dompet seluler termasuk Apple Pay, Samsung Pay, atau Google Pay.
Bentuk pembayaran ini aman karena informasi kartu kamu di-token dan dianggap tidak berguna jika pencuri mendapatkan informasi tersebut.**(Feb)