Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Begini Kolaborasi Kemnaker dan Huawei terkait Masa Depan Dunia Kerja

Topcareer.id – 29 Maret 2022, penyedia solusi teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) terkemuka dunia, Huawei menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam rangka pembangunan fondasi masa depan digital bagi bangsa Indonesia.

Secara bersamaan, MoU tersebut akan mengawal pelaksanaan dua perjanjian kerja sama strategis dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Kementerian Ketenagakerjaan, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker & K3), Kementerian Ketenagakerjaan.

Disaksikan oleh Dr. Ida Fauziyah M.Si, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, MoU tersebut ditandatangani oleh Ken Qi, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia dan Anwar Sanusi, Ph.D., Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan.

Sementara itu, perjanjian kerja sama strategis untuk pelatihan ditandatangani oleh Lai Chaosen, Vice President of Delivery & Services, Huawei Indonesia, dan Budi Hartawan, S.E., M.A, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas), Kementerian Ketenagakerjaan.

Terakhir, untuk perjanjian kerja sama strategis untuk keselamatan kerja ditandatangani oleh Lai Chaosen, Vice President of Delivery & Services, Huawei Indonesia, dan Hery Sutanto, S.T., M.M, Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.

MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Huawei mencakup tiga wilayah utama yang memperluas lingkup kerjasama Huawei dengan lembaga pemerintah tersebut, yakni:

  • Peningkatan mutu SDM melalui pelatihan dan sertifikasi vokasi,
  • Pelatihan bagi fasilitator (training for trainer), dan
  • Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan SDM dalam pelatihan kerja di ketinggian dan keselamatan serta kesehatan kerja (K3).

Baca juga: Menkominfo Jajaki Kerja Sama dengan Huawei Demi Infrastruktur 5G di IKN

Masa depan dunia kerja

MoU ini hadir pada saat yang krusial ketika Indonesia tengah mengantisipasi masa depan dunia kerja, dimana dunia tengah berkembang pesat menuju pemanfaatan teknologi digital canggih seperti 5G, AI, Machine Learning, IoT, dan Big Data Analytic.

Untuk dapat diimplementasikan, semua teknologi ini bergantung pada pemasangan jaringan nirkabel dan gelombang mikro, serta pekerjaan lapangan lainnya, sehingga akan terus ada kebutuhan akan pekerja lapangan terampil yang dibekali dengan pengetahuan praktis dan keahlian yang tepat.

Dengan memperluas cakupan MoU, bersama dengan Direktorat Jenderal Binalavotas, Huawei mengembangkan serangkaian program pelatihan untuk fasilitator (TOT) untuk memastikan bahwa alih pengetahuan dan keterampilan dilakukan secara konsisten, disertai dengan program sertifikasi kompetensi standar industri.

Huawei juga sedang mengembangkan silabus untuk kompetensi nasional bersama dengan Ditjen Binalavotas untuk mendorong link-and-match antara SDM yang dihasilkan dunia pendidikan dengan tuntutan industri.

Selain itu, didukung oleh rekam jejak Huawei dalam mempertahankan angka nol kecelakaan kerja bersama dengan Direktorat Jenderal Binwasnaker & K3 berturut-turut selama beberapa tahun terakhir, kedua belah pihak berupaya untuk bersama-sama mengembangkan pedoman baru dan memperkuat koordinasi untuk menjamin keselamatan kerja, khususnya terkait pekerjaan di ketinggian.

“Sebagai Menteri Ketenagakerjaan, saya berterima kasih kepada Huawei Indonesia karena telah menyerap 2000 tenaga kerja Indonesia; membantu mengatasi pandemi COVID-19 dan berperan mendekatkan Indonesia agar menjadi lebih terhubung,” puji Dr. Ida Fauziyah, M.Si, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

“Secara khusus, kami ingin memberi apresiasi atas MoU ini. Kami butuh keterlibatan semua pemangku kepentingan dan Huawei telah membuktikan sebagai bagian dari pemangku kepentingan yang terlibat untuk bersama-sama bekerja untuk membangun ketenagakerjaan di Indonesia. Peningkatan kompetensi dan literasi digital sangat penting bagi angkatan kerja kita agar siap menghadapi industri 4.0”

Peningkatan Kompetensi

Menurut Menteri Ida, penekanan MoU pada pelatihan instruktur sangat penting untuk meningkatkan kompetensi para peserta pelatihan serta memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan terus menerus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Di samping itu, kerja sama dalam peningkatan kompetensi khusus terkait K3 juga kritikal untuk memastikan jaminan keamanan bagi mereka yang bekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.

Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menegaskan, “Sejak awal kehadiran kami di Indonesia lebih dari 22 tahun yang lalu, Huawei selalu mengutamakan pelayanan demi memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat Indonesia.”

“Pada tahun 2020, Huawei menyatakan komitmen untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu SDM cakap digital untuk mendukung pencapaian tujuan pemerintah hingga tahun 2025. Saat ini kami sudah mencapai lebih dari separuh target kami tersebut. MoU dan perjanjian kerja sama strategis dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu lagi langkah kami untuk mencapai misi kami bagi Indonesia,” papar Jacky.

Sementara itu, Lai Chaosen, Vice President of Delivery & Services, Huawei Indonesia, mengatakan,“Huawei telah mengembangkan sistem keselamatan kerja berdasarkan teknologi kecerdasan artifisial dan prosedur keamanan tempat kerja dan kesehatan yang ketat dimana kepatuhan dari para pekerja di lapangan dapat dipantau, seperti masker, baju pengaman, kacamata, pelindung kepala dan perlengkapan keamanan lainnya.  Bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Huawei menghadirkan masa depan ketenagakerjaan bagi Indonesia.”

Huawei telah berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengembangkan sumber daya manusia di sektor telekomunikasi. Bersama PNK3 sejak 2018 dan Binalatas sejak 2019, Huawei menandatangani PKS dalam rangka memperkuat kolaborasi dalam pembelajaran online dan pelatihan lapangan. Lebih dari 3,000 orang penerima manfaat pelatihan selama 4 tahun terakhir.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply