Topcareer.id –Jane Campion (67), sutradara perempuan yang membawa pulang patung emas Oscar pada 27 Maret lalu untuk drama psikologi barat 2021 “The Power of the Dog,” berdasarkan novel 1967 karya Thomas Savage.
Kemenangannya itu membuat sejarah, yakni sebagai perempuan ketiga yang memenangkan sutradara terbaik di Oscar 27 Maret. Campion juga merupakan perempuan pertama yang dinominasikan untuk Academy Award yang bergengsi dua kali.
Plot “The Power of the Dog” sendiri berkisar dua bersaudara peternak di 1925 Montana yang hubungannya menjadi tegang setelah adik menikah dengan seorang janda, yang anaknya belajar untuk menjadi ahli bedah.
Film bertabur bintang menampilkan Benedict Cumberbatch, Kirsten Dunst, Jesse Plemons dan Kodi Smit-McPhee.
Film Campion meraih 12 nominasi di Oscar 2022, termasuk film terbaik dan sinematografi terbaik, tetapi hanya memenangkan sutradara terbaik.
Baca juga: Keren! Remaja Ini Diterima Di Hampir 50 Universitas
Pada tahun 1994, Campion dinominasikan untuk “The Piano,” sebuah drama yang mengikuti pemain piano bisu dan putrinya yang berlatar di Selandia Baru pada pertengahan abad ke-19. Meskipun kehilangan penghargaan sutradara terbaik tahun itu, Campion memenangkan Academy Award untuk skenario asli terbaik.
Dalam pidato penerimaannya, Campion mengungkapkan cintanya kepada sesama nominasi dan mengenang kerja keras para aktor dan kru yang menghidupkan cerita.
“Saya suka menyutradarai karena ini adalah kisah yang mendalam, namun tugas mewujudkan dunia bisa sangat berat. Hal yang manis adalah… aku tidak sendirian,” kata dia.
Campion adalah satu-satunya wanita yang dinominasikan untuk sutradara terbaik tahun ini, melawan veteran seperti Steven Spielberg, Kenneth Branagh dan Paul Thomas Anderson. Ryusuke Hamaguchi, sutradara “Drive My Car” adalah satu-satunya nominasi tanpa nominasi penyutradaraan sebelumnya.
Kemenangan penting lainnya malam itu termasuk Troy Kotsur, 53, yang menjadi orang tuli pertama yang memenangkan Academy Award untuk akting.
Aktor Amerika berusia 53 tahun itu membawa pulang piala untuk aktor terbaik dalam peran pendukung untuk karyanya di “CODA,” sebuah film tentang seorang remaja pendengaran yang bekerja dengan keluarga tunarungunya dalam bisnis perikanan mereka, tetapi diam-diam bermimpi untuk belajar musik.