Topcareer.id – Keberhasilan bisnis apa pun sangat bergantung pada efektivitas para manajer setiap departemen.
Manajer yang buruk ada di setiap organisasi. Manajer terburuk gagal mempercayai karyawan, tidak menghormati mereka, dan mengintimidasi mereka.
Bahkan, manajer yang buruk menyebabkan stres yang tidak perlu di tempat kerja dan merupakan penyebab utama penurunan produktivitas dan kinerja.
Berikut ini tanda dari manajer yang buruk di perusahaan.
Manajer yang Buruk itu Sombong
Penelitian telah menunjukkan bahwa manajer yang arogan adalah manajer yang berkinerja buruk dan menciptakan stres bagi orang lain.
Perilaku mereka pun cenderung menciptakan suasana negatif di kantor.
Manajer yang arogan cenderung tidak menerima atau meminta umpan balik dan cenderung membuat bawahan dalam posisi yang tidak berdaya.
Mereka juga cenderung tidak menawarkan pendampingan atau pembinaan, yang mengarah ke tim yang kurang berkembang.
Mikro manajemen
Manajemen mikro adalah salah satu kebiasaan yang paling membuat frustrasi karyawan.
Dengan terlalu memperhatikan setiap detail kecil, manajer menghabiskan waktu mereka sendiri, yang seharusnya dihabiskan untuk hal lain.
Ini juga menunjukkan kurangnya kepercayaan pada tim mereka.
Ketika seorang manajer menunjukkan kurangnya kepercayaan pada tim mereka, hal itu mengurangi kemungkinan mereka memunculkan ide dan perbaikan baru.
Manajer yang Buruk Memberikan Instruksi yang Tidak Jelas
Seringkali, manajer buruk yang terburu-buru akan menggonggong satu atau dua baris instruksi.
Mereka memberikan instruksi dengan tidak memadai atau kurangnya informasi latar belakang.
Manajer yang Buruk Menyalahkan Orang Lain
Alih-alih bertanggung jawab saat terjadi kesalahan, manajer yang buruk akan menyalahkan orang lain saat dikonfrontasi.
Manajer yang menyalahkan anggota tim mereka akan kehilangan rasa hormat, karena mereka harus mendelegasikan wewenang tetapi bukan tanggung jawab.
Baca juga: 6 Tips Jadi Manajer yang Berpengaruh
Manajer yang Buruk Terlalu Ramah
Penting bagi para manajer untuk membangun hubungan kerja yang positif dan bersahabat dengan orang-orang yang bekerja untuk mereka.
Penting juga untuk memastikan tidak jatuh ke dalam jebakan terlalu ramah dengan bawahan sehingga mengelola tim menjadi sulit.
Jika seseorang berperilaku buruk di tempat kerja atau tidak menjalankan perannya secara efektif, maka manajer harus dapat mengatasi hal ini dengan benar.
Jika hubungan dengan karyawan mengganggu kemampuan manajer untuk melakukan hal ini, maka hubungan tersebut menjadi terlalu pribadi.
Manajer yang Buruk Selalu Memberi Kritik Yang Menjatuhkan
Kritik terus-menerus dan menjatuhkan benar-benar menguras energi dan kreativitas karyawan di perusahaan.
Sikap manajer yang buruk ini akan membuat orang-orang bekerja dalam pedoman yang sangat sempit dan menghambat upaya apa pun untuk menjangkau solusi baru dari suatu masalah.
Setiap manajer harus berhati-hati untuk mengakui usaha dan pekerjaan yang baik.