Topcareer.id – Seiring bertambahnya usia, kamu pasti akan melakukan yang terbaik untuk tetap berada dalam kondisi terbaik, baik secara fisik maupun mental agar selalu sehat dan punya umur panjang.
Meskipun kamu tidak selalu dapat mengontrol segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan, namun kamu dapat mengontrolnya.
Misalnya bagaimana dan apa yang kamu makan, ini merupakan bagian utama dari umur panjang.
Dalam ulasan yang diposting di Cell, studi telah menentukan bahwa diet panjang umur akan menjadi tindakan pencegahan yang bagus untuk membantu menghindari morbiditas dan mempertahankan kesehatan hingga usia lanjut.
Maka dari itu, diet agar panjang umur sebaiknya mengikuti lima kebiasaan makan berikut ini.
Mengkonsumsi karbohidrat mentah dalam jumlah tinggi
Dalam meta-analisis dari beberapa kelompok dengan total 432.179 peserta, baik konsumsi karbohidrat rendah kurang dari 40% energi dan konsumsi karbohidrat tinggi lebih dari 70% energi meningkatkan risiko kematian dibandingkan dengan asupan karbohidrat sedang.
Sumber yang tidak dimurnikan adalah makanan yang telah diproses secara minimal dari keadaan alaminya.
Kamu bisa mendapatkan makanan tersebut seperti roti gandum, beras merah, dan quinoa.
Makanlah sebagian besar protein dari sumber nabati
Tinjauan tersebut menyatakan bahwa risiko kematian sekitar 18% lebih tinggi ketika protein atau lemak yang berasal dari hewan menggantikan karbohidrat.
Namun, risikonya sekitar 18% lebih rendah ketika protein atau lemak nabati yang menggantikan karbohidrat.
Diet umur panjang juga menyebutkan asupan protein rendah tapi cukup yang sehat yang sebagian besar nabati.
Makan cukup lemak nabati untuk menyediakan sekitar 30% dari kebutuhan energi
Menurut Klinik Cleveland, asupan referensi diet (DRI) untuk lemak pada orang dewasa adalah 20% hingga 35% dari total kalori dari lemak.
Diet umur panjang dikatakan memiliki konsumsi lemak yang menghasilkan sekitar 30% energi sebagian besar dari sumber nabati dan pro-panjang umur.
Sumber energi nabati yang hebat termasuk kacang-kacangan, biji chia, dan biji rami yang dibuat untuk sumber konsumsi energi nabati yang bagus.
Tinjauan di Cell juga menyatakan bahwa studi terbaru berdasarkan meta-analisis dan data dari studi Global Burden of Disease 2019 memberikan bukti yang mendukung diet umur panjang.
Baca juga: Studi: Mau Panjang Umur? Rajinlah Membaca Buku
Makan dalam rentang waktu 11 hingga 12 jam
Menurut ulasan di Cell, penelitian yang melibatkan subjek dengan obesitas, sindrom metabolik, atau diabetes tipe 2 biasanya akan mendapat manfaat dari makan 8-10 jam setiap hari.
Ini akan membantu untuk membantu penurunan berat badan atau memperbaiki gangguan metabolisme yang ada.
Mulai puasa intermitten
Ada beberapa cara agar puasa membantu dalam umur panjang.
Para peneliti dalam tinjauan di Cell mengatakan diet umur panjang harus dirancang untuk menghindari kekurangan gizi.
Hal ini terutama pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, untuk mencegah kelemahan dan penyakit yang mungkin diakibatkan oleh berkurangnya massa tulang atau otot atau jumlah sel darah yang rendah.
Idealnya, diet umur panjang akan mencakup periode puasa 12 hingga 13 jam setiap hari, yang telah terbukti aman, layak, dan efektif dalam banyak penelitian.