Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 17, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

NFT Pertama di Indonesia bukan Gozali atau Denny JA, Tapi….

NFT. Dok/Suara.com

Topcareer.id – Peminat Kripto dan NFT tentu tengah banyak membicarakan NFT Pertama Indonesia, yang ternyata bukanlah Gozali atau Denny JA yang selama ini diberitakan.

Ya! NFT pertama Indonesia adalah Etherwaifu. Hal ini diungkap oleh dua kreatornya yang berasal dari Bandung, Agro (fotografer, software engineer) dan Jubi (Ilustrator).

“Kami rilis di bulan Maret 2018, dan kita juga sempat diberitakan di beberapa media berbahasa indonesia, salah satunya Japanese Station. Saat itu Kami rilis 1025 NFT dengan harga per itemnya sebesar Rp 50 ribu rupiah,” ujar Agro.

Menariknya, lantaran rilis saat market kripto sedang down, Etherwaifu pun hanya terjual 55 item saja di awal peluncurannya. Kondisi ini memburuk dengan tak adanya item yang terjual lagi di 2019 dan 2020.

“Kita terus berusaha membangun dan mengembangkan softwarenya, tapi setelah 55 unit itu, belum ada pembeli lagi. Di tahun 2019 salesnya nol, tak ada yang membeli sama sekali. Tahun 2020 juga juga sama. 2 tahun berturut-turut tidak ada aktivitas ekonomi sama sekali.” 

Kebangkitan NFT Pertama Indonesia, Etherwaifu di 2021

Untungnya, keadaan ini bisa berbalik di tahun berikutnya, tepatnya saat NFT booming di kalangan peminat Kripto, hingga ke masyarakat awam.

Di 2021, popularitas Etherwaifu pun melonjak. Apalagi setelah seorang arkeolog NFT, Adam McBride, menulis artikel tentang NFT tersebut.

Adam, yang tak lain adalah anggota dari komunitas Historical NFT Collector, memang kerap mencari NFT-NFT bersejarah di blockchain rilisan 2017 dan 2018 bareng komunitasnya.

Adam lalu menemukan Etherwaifu yang programnya masih hidup di blockchain, lalu dibuat kagum oleh teknologinya yang tergolong maju di antara NFT-NFT rilisan 2018 lainnya.

“Kebanyakan NFT zaman dulu simple-simple, seperti pixel art, sementara kami lebih ke arah seperti lukisan,” terang Agro.

“Apalagi, Etherwaifu memiliki fitur bernama crafting, yang mana jika seseorang memiliki dua Etherwaifu, ia bisa crafting untuk membuat satu Etherwaifu (anaknya). Nanti, gambar yang dihasilkan akan mengambil sifat-sifat orang tuanya. Jadi dari sisi crafting, itu secara teknologi sudah maju banget di 2018, ada sisi gamingnya juga soalnya.”

Baca juga: Tak Dibayar 2 Tahun, Pekerja Laporkan Dunkin Donuts ke Kemnaker

Usai artikelnya beredar, peminat NFT langsung berebut produk Etherwaifu. 1025 lukisan digitalnya akhirnya ludes dengan total penghasilan yang fantastis.

“Karena cuma ada 1025 NFT, orang-orang di 2021 langsung pada menyerbu.  Akhirnya kami sold out di tahun 2021. dan hasil total salesnya, including secondary sales di opensea, mencapai USD 2,3 juta atau sekitar Rp 33 miliar.”

Kini, popularitas Etherwaifu telah mendunia. Selain harganya masih melonjal, publik pun menunggu NFT Historical pertama di Indonesia ini untuk kembali mengeluarkan produk barunya.

“Dulu kan harganya Rp 50 ribu, sekarang kalau mencari Etherwaifu di marketplace, harganya bisa Rp 15 jutaan, itu yang paling murah,” tutup Agro.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply